Memasuki fase di usia 20 an atau dewasa awal tidaklah mudah untuk dijalani, banyak godaan terpaan seperti angin topan disiang bolong. Kehidupan, pekerjaan, pertemanan, bahkan percintaan. Semua saling memiliki keterkaitan dalam hidup, mengambil keputusan dalam menentukan pilihan dan mencari jati diri yang tepat menjadi salah satu fase yang dijalani dalam kehidupan di usia 20 an. Terkadang merasa menjadi manusia egois dalam menentukan sebuah pilihan hidup. Menentukan batasan yang harus diterapkan dengan tujuan untuk mengerti dan paham sesuatu yang merugikan atau menguntungkan untuk diri sendiri
Menerima sebuah keuntungan dan menjadikan bahan evaluasi diri untuk sebuah hal yang merugikan, tetapi itulah bagian dari proses masa dewasa. Kita sebagai individu selalu mencoba untuk menjadi lebih baik setiap waktunya, tak hanya perihal hubungan dengan duniawi begitupun hubungan kita dengan Tuhan. Namun, selain hubungan kita terhadap Tuhan yang memiliki dampak untuk kehidupan, hubungan dengan sesama manusiapun juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupan.
Terlihat pada bagaimana cara manusia berinteraksi satu sama lain akan berperngaruh pada manusia lain, diantaranya dalam memutuskan suatu keputusan, berperilaku bahkan mempengaruhi perasaan seseorang. Dalam waktu terdekat ini khususnya di sosial media sedang ramai nya membahas tentang "People Come and Go" istilah yang menggambarkan bahwa orang-orang yang kita kenal dalam hidup akan melewati fase datang dan pergi. .
People Come and Go, setelah mencoba untuk dipikir istilah tersebut bukanlah menjadi sebuah hal yang baru dalam kehidupan. Entah karena ketidakcocokan atau hal lain, semua bergantung pada persepsi dari masing-masing manusia dalam mengartikannya, dalam kehidupan seseorang yang datang kemudian pergi sudah dipastikan terjadi seperti halnya semua orang pasti akan pergi, pergi untuk kepentingan lain atau meninggalkan dunia.
 Istilah People Come and Go yang sedang ramai diperbincangkan dalam media sosial yaitu perihal suatu hubungan antara dua manusia. Keputusan manusia untuk stay or leave bukanlah menjadi hal yang sepenuhnya salah, semua kembali dalam diri masing-masing atas pertimbangan yang telah dipikirkan. Dibeberapa antara manusia menganggap peristiwa People come and Go merupakan sebuah hal menyakitkan, kadang kita dibuat penasaran setengah mati hingga harus menebak-nebak sendiri alasannya, tidak lain akan berujung menganggap Apakah ada yang salah dari diri ini? namun menahan orang untuk tetap stay disaat yang bersangkutan tidak memiliki keinginan atas kita maka hanya akan membuat kita merasa sakit hati. Terlepas dari apapun alasannya hingga mereka memutuskan untuk pergi dari kehidupan kita.
Manusia yang datang ke kehidupan kita pasti punya tujuan masing-masing, begitupun manusia yang pergi juga mempunyai alasan. Meskipun pada akhirnya kitalah hanya sebagai tempat singgah,maka dari itu mencoba untuk mulai belajar untuk tidak menaruh ekspetasi tinggi terhadap orang lain yang datang dalam hidup kita
Kita sebagai manusia juga tidak sepenuhnya dapat menuntut manusia lain untuk tetap bertahan, mencoba untuk menghargai manusia lain untuk pergi menjadi bagian dari proses pada fase hubungan dewasa. Sisi paling egois yang dimiliki manusia adalah merasa semua hal yang tidak sesuai ekspetasinya merupakan sesuatu yang buruk dan merasa itu bagian dari kesalahannya. Padahal dipandangan lain, apapun yang terjadi dalam kehidupan tidak sepenuhnya kehendak kita, ada sebagian yang hanya bisa kita ikuti arusnya tanpa dapat mengganti alurnya
Jadi People Come and Go, Apakah sepenuhnya salah?
"Siapa pun yang ingin datang ya silahkan datang dan siapapun yang sudah waktunya pergi ya silahkan untuk pergi, sambut kedatangan mereka untuk sebuah pengalaman baru dan membiarkan mereka pergi untuk sebuah pelajaran hidup"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H