Pengetahuan yang paling mengherankan adalah pengetahuan mengenai tuhan atau agama (Anshari, 1987). Maka perlu rasanya kita membahas apa sebenarnya arti agama. Agama merupakan sebuah nilai absolut yang dari lahir nya tidak dapat dirubah. Pada perjalananya justru subjeknya yaitu manusia yang membuat seakan akan agama itu berubah nilainya.Â
Maka kebenaran dari yang Bernama agama adalah kebenaran yang absolut. Untuk mendapatkan kebenarannya kita perlu membuka sebuah pintu yang begitu istimewa , yang sering disebut dengan iman (Anshari, 1987). Titik tertinggi dari makna iman adalah sebuah kepercayaan dalam hati . sikap percaya dan menerima dengan dibuktikan dengan melakukan perintah dan larangannya. Karena itu agama hanya akan memberikan jawaban terhadap mereka umat yang percaya dan mau mengikutinya. Sejarah para nabi, sejarah kitab kitab beserta isinya tak akan berarti apa apa bagi mereka yang tidak memiliki iman atau percaya terhadap hal itu.
Islam merupakan agama yang memiliki isi tentang cara bertata sosial yang baik. Berisikan kedekatan dengan sang pencipta hingga kehidupan akhirat. Rumusan dasar nabi dalam membentuk negara pun berasal dari piagam Madinah. Para sejarawan bersepakat bahwa momen tersebut merupakan momen fundamental dalam proses ketatanegaraan. bahwa agama dan negara memiliki sebuah hubungan yang dijelaskan dalam pembukaan undang undag 1945. Didalam negara juga agama harus dijunjung tinggi yang akan  bisa menimbulkan ketentraman, kesejahteraan, dan kedamaian dalam perjalanan kehidupan (Fathani, 2020). Didalam agama juga dijelaskan bagaimana bersosial yang baik. Bagaimana menjadi pemimpin yang bijak dalam mengambil keputusan . bagaimana agama hadir menjadi pengayom bagi semua makhluk.
Disimpulkan bahwa kebenaran dari agama merupakan sebuah kebenaran absolut yang bernilai mutlak. Sedangkan kebenaran dari ilmu merupakan kebenaran relative yang dapat diukur dan dipikirakan dengan akal manusia. Agama memiliki peranan sentral seperti dalam Pancasila. Sila pertama yaitu  ketuhanan menjadi pionir utama sila sila selanjutnya. Dari peristiwa tersebut dapat dipahami bahwa Pancasila dan agama tidak lah bertentangan.Â
Agama bukan lah musuh bagi kedaulatan suatu negara. Â Fanatisme dalam sutu golongan tidak boleh dicampurkan dalam penulisan sejarah. Bagi para sejarawan yang merangkap sebagai tokoh agamis perlu bersikap netral. Dengan tetap menuliskan peristiwa peristiwa yang kurang baik pada masa lampau. Sehingga dapat memberikan ilmu pengalaman yang sangat berharga bagi masa setelahnya agar menjadi sebuah pembelajaran dan focus kajian untuk bisa diperbaiki pada masa setelahnya.
Daftar pustaka
Al-Khudhairi, Z. (1987). FILSAFAT SEJARAH IBN KHALDUN. BANDUNG: penerbit PUSTAKA.
Anshari, S. (1987). ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA. Surabaya: PT Bina Ilmu Offest.
Fathani, T. (2020). AGAMA MUSUH PANCASILA? STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA. al qalam, 122.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H