Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Eufemisme “Anak Pelacur” dan “Mahar” di Media Massa

14 Mei 2016   15:27 Diperbarui: 14 Mei 2016   18:21 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duterte pernah menyebut Paus Fransiskus dengan sebutan 'son of whore'. Sumber: thetimes.co.uk

Media online ini menulis:
[4 WNI yang disandera di Filipina telah dibebaskan oleh kelompok bersenjata. Disebutkan ada mahar yang dibayarkan dalam pembebasan sandera.

Media Filipina, Inquirer, Kamis (11/5/2016), menyebutkan keempat sandera dibawa di depan pintu gerbang rumah Gubernur Sulu Abdusukur Tan II. Kepala kepolisian Jolo Town, Junpikar Sittin mengkonfirmasi pembebasan tersebut.

Sittin mengungkapkan, Kepala Bidang Politik dari kelompok gerilyawan Moro National Liberation Front (MNLF), Samsula Adju ikut berperan dalam negosiasi pembebasan sandera. Dia menambahkan, pembebasan itu melibatkan pembayaran sebesar 50 juta Peso.]

Memeriksa harian Filipina, Inquirer yang menjadi narasumber berita tersebut dapat kita baca sebagai berikut:
[Sittin said several sources revealed that Samsula Adju, political affairs head of the Moro National Liberation Front, negotiated for the released of the kidnap victims, and that P50 million was paid as ransom.]

Dari membandingkan keduanya, kita bisa melihat bahwa kata 'ransom' diperhalus terjemahannya menjadi 'mahar'. Menurut saya, eufemisme pada terjemahan 'ransom' menjadi 'mahar' ini tidak tepat. Dalam kamus Inggris sudah secara gamblang disebutkan bahwa 'ransom' adalah 'a sum of money or other payment demanded or paid for the release of a prisoner' (sejumlah uang atau pembayaran yang diminta atau dibayarkan untuk pembebasan tahanan).

Jadi, jelas yang dimaksud adalah 'uang tebusan', bukan 'mahar'. Kalau kita lihat di KBBI tentang definisi 'mahar' adalah 'pemberian wajib berupa uang atau barang dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan ketika dilangsungkan akad nikah: maskawin'. Hanya satu itu saja definisi dari 'mahar'. Menjadi pertanyaan, kalau wartawan yang menerjemahkan berita ini 'mengubah' permaknaan 'ransom' menjadi 'mahar'. Seolah-olah ini seremoni silahturahim antara pihak pemerintah dan kelompok penculik Abu Sayyaf.

Inilah dua contoh terjemahan dengan eufemisme yang menurut saya kurang pada tempatnya, karena dapat mempengaruhi persepsi pembacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun