Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menguji Keandalan Berbahasa Inggris Anda

24 Juni 2015   14:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:04 2769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada curriculum vitae (CV) yang biasa kita isi untuk melamar pekerjaan, ada kolom isian penguasaan bahasa asing yang disertakan pula dengan keterangan “aktif” atau “pasif”. Artinya, kalau kita mengisinya dengan “bahasa Inggris aktif”, ini berarti kita mampu membaca, mendengar, dan berbicara (reading, listening, speaking) dengan baik. Sebaliknya, kalau diisi dengan “bahasa Inggris pasif”, ini menyatakan kita hanya mampu membaca dan mendengar saja. Orang Indonesia biasanya karena ingin rendah hati (low profile) suka mengatakan bahwa dia sekadar menguasai bahasa Inggris pasif. Tapi dari pengamatan saya sesaat, ternyata “penguasaan bahasa Inggris pasif” pun banyak yang masih jauh dari jangkauan. Cara mengujinya mudah saja. Berikan satu dua baris kalimat berbahasa Inggris dan mintalah yang bersangkutan menginterpretasikan maksud dari kalimat tadi. Tidak perlu diterjemahkan, cukup ditafsirkan.

Berkenaan dengan tengara saya di atas, ada dua contoh “salah menginterpretasi” pada komik “The Amazing Spider-Man” yang dimuat secara serial di Kompas. Pada contoh pertama (lihat gambar terlampir), terdapat dialog antara Spiderman dengan Black Widow disaksikan oleh MJ (Mary Jane). Spiderman berkata: “I wonder if the Black Widow fancies doing some Hobgoblin hunting tonight” yang diterjemahkan menjadi: “Aku bertanya-tanya apa Black Widow yang nyentrik malam ini melakukan perburuan Hobgoblin”. Perhatikan kata “nyentrik” yang sepertinya merupakan tafsir dari kata “fancies” dan di sinilah blundernya. Kata “fancies” di sini adalah kata kerja (verb) “to fancy” yang bermakna “to have a wish” atau “desire” (bahasa Indonesia: kepingin). Kata kerja “fancy” ini adalah salah satu verb yang biasanya diikuti dengan gerund (kata benda yang dibentuk dari kata kerja ditambah akhiran ‘ing’), karenanya pada kalimat di atas ada frasa “fancies doing”. Jadi, terjemahan yang tepat untuk kalimat di atas adalah “Saya lagi berpikir, apakah Black Widow ada keinginan untuk melakukan perburuan Hobgoblin malam ini”. Jadi, tak ada kaitannya dengan “nyentrik” seperti kita baca pada caption di bawah gambar komik ini.

Contoh kedua saya ambil pada komik Spider-Man di Kompas edisi hari ini (24 Juni 2015). Di situ terdapat dialog antara Peter Parker (wujud asli dari Spiderman) dengan Harry Osborn (yang ayahnya, Hobgoblin, tewas di tangan Spiderman) di dalam mobil. Harry Osborn mengatakan bahwa dia masih belum bisa menerima atas kematian ayahnya di tangan Spiderman. Pada panel gambar ketiga, pada saat si wartawan Peter Parker akan keluar dari mobil, dia sempat berpikir: “Harry may secretly be the Hobgoblin. But I can’t help pitying the son of the late un-great Green Goblin” yang kemudian diterjemahkan dengan “Secara rahasia, bisa jadi Harry adalah Hobgoblin. Tapi aku tidak bisa mengasihani anak dari mendiang Green Goblin”. Perhatikan frasa “tidak bisa mengasihani” yang merupakan tafsir dari “can’t help pitying”. Kata “can’t help” dalam bahasa Indonesia kurang lebih mengandung makna “tak kuasa”. Misalnya kalimat “I can’t help crying” tentu bermakna “Saya tak kuasa menangis” atau misalnya kalimat “I can’t help loving you” yang bermakna “Aku tak kuasa mencintaimu”. Seperti juga kata kerja “fancy” di atas, dia selalu diikuti dengan gerund (bentuk ‘ing’). Jadi kalimat “I can’t help pitying” sejatinya diterjemahkan dengan “Saya tak kuasa menaruh rasa iba”, bukan seperti yang tertulis pada gambar di atas “Aku tidak bisa mengasihani” (yang merupakan antithesis dari makna sebenarnya).

Mudah-mudahan dua contoh kecil ini dapat membantu kita untuk lebih meningkatkan kemampuan penguasaan berbahasa inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun