Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bila Gigi Palsu Tertelan.......

4 Januari 2012   10:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:20 5749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_153800" align="aligncenter" width="622" caption="gigi palsu dan peniti yang tertelan (ilust casesjournal.com)"][/caption]

Gigi palsu tempatnya memang di rongga mulut untuk menggantikan fungsi gigi yang sudah dicabut baik secara estetika (kecantikan), mastikasi (pengunyahan) maupun artikulasi (pengucapan). Namun seerat apa pun gigi tiruan ini dipasang, ada kalanya tanpa disadari oleh si pemakainya gigi palsu ini sudah tertelan masuk ke dalam saluran pencernaan. Gigi palsu merupakan salah satu benda asing (foreign bodies) yang berpotensi masuk ke dalam tubuh manusia, baik melalui saluran cerna maupun melalui saluran nafas (tersedak). Beraneka ragam benda kecil bisa masuk melalui lubang-lubang tubuh manusia, baik secara ‘disengaja’ ataupun secara tak disengaja.

Pada orang dewasa benda asing yang ‘nyasar’ ke dalam saluran cerna disamping gigi palsu, ada pula peniti, jarum jahit, batere, kancing, sekrup, koin dan sebagainya. Pada umumnya karena adanya gerakan peristaltik dari usus, benda asing ini akan keluar dengan sendirinya melalui dubur (dengan kans 80-90 persen) dalam waktu 24 jam. Ada pula benda asing yang sengaja dimasukkan ke dalam saluran cerna seperti kapsul narkoba (heroin dan kokain) umumnya dari kondom lateks yang diisi bubuk narkoba dan pelakunya disebut dengan body packers atau body stuffers. Benda yang berukuran lebih panjang dari 6 sentimeter dan lebih lebar dari 2 sentimeter, biasanya akan mengalami impaksi (tersangkut) dalam usus. Untuk itu pasien akan dimonitor dengan sinar X (rontgen) untuk melihat ‘perjalanan’ benda asing tersebut.

Benda asing yang mengalami impaksi (macet dan tersangkut) memerlukan tindakan operasi segera. Ini tentunya untuk mencegah terjadinya peradangan, perdarahan dan juga perforasi (kebocoran) usus. Tanda-tanda benda asing ini tidak mulus berjalan menuju saluran pembuangan terlihat pada pasien yang sulit menelan (dysphagia), muntah (emesis), nyeri di dada, pernafasan tersengal (stridor) dan demam. Bila benda asing ini tersangkut di dekat dubur (anus), maka disertai pula dengan sembelit (constipation) dan buang air besar berdarah.

Benda asing tidak saja masuk melalui jalur saluran cerna. Dia juga sering ’nyasar’ melalui saluran nafas pada waktu kita tersedak. Pada anak-anak benda-benda kecil ini bahkan masuk melalui lubang hidung dan lubang telinga, dalam bentuk biji kacang, biji kacang hijau, kelereng, manik-manik, kerikil kecil, mainan kecil dan kadang-kadang juga serangga kecil. Pada orang dewasa, benda asing yang ’aneh-aneh’ biasanya masuk melalui lubang anus atau lubang vagina karena kegiatan seksual. Di dalam anus bisa dijumpai dildo, vibrator, bohlam, lilin atau botol. Akhirnya karena terlalu dalam memasukkannya, benda ini tersangkut di dalam usus besar. Seperti yang nampak pada rontgen foto di bawah ini ada vibrator yang menyangkut di dalam anus dan dicoba diambil dengan penjepit salad yang akhirnya juga terperangkap dalam dubur.

[caption id="attachment_153801" align="aligncenter" width="522" caption="vibrator dan salad tong yang nyangkut di anus"]

13256727431316590811
13256727431316590811
[/caption]

Dalam kasus gigi palsu yang tertelan setelah melalui pemonitoran selama 24 jam, akhirnya denture ini bisa dikeluarkan bersama dengan tinja. Namun pasien tak selalu ’mujur’, karena tak jarang dia harus menjalani operasi untuk mengambil gigi palsu yang macet di usus halus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun