Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sungai Musi: Antara Palembang dan Hyderabad

25 November 2011   10:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_145756" align="aligncenter" width="583" caption="Sungai Musi di kota Hyderabad"][/caption]

Ada dua sungai besar di dunia ini yang mempunyai nama yang sama yaitu Sungai Musi (Musi River). Yang pertama adalah sungai Musi yang membelah kota Palembang, di provinsi Sumatera Selatan. Yang ke dua adalah sungai Musi yang membelah kota Hyderabad di India. Sampai saat kini, ahli sejarah belum dapat menjelaskan mana yang menggunakan nama Musi pertama kalinya dan juga makna dari kata ‘musi’ itu sendiri. Demikian pula apa kaitan sejarah dari dua sungai yang perkasa ini (kalau pun ada).

Sungai Musi di Palembang membelah kota dari barat ke timur dan terus mengalir sampai ke laut di Sungsang. Sungai Musi di Hyderabad juga membelah kota Hyderabat dari timur ke barat terus mengalir sampai ke laut di Teluk Bengali. Di zaman dahulu ke dua sungai ini merupakan urat nadi perdagangan yang penting. Kalau sungai Musi di Palembang memiliki Jembatan Ampera yang dibangun tahun 1965, maka sungai Musi di Hyderabad juga mempunyai jembatan historis yang bernama Purana Pul yang dibangun pada abad 16. Kedua jembatan ini menghubungkan kota lama dengan kota baru.

Sungai Musi di Hyderabad dalam sejarahnya pernah mengalami bah besar di tahun 1908 dan menelan korban jiwa ribuan nyawa. Sungai Musi di Palembang sepanjang yang saya ketahui belum pernah menyebabkan banjir besar di kota Palembang, meskipun beberapa tahun silam pernah mengakibatkan banjir di tempat-tempat lain di luar Palembang. Dari statistik geologisnya sungai Musi di Hyderabad memiliki panjang 270 kilometer, sedangkan sungai Musi di Palembang memiliki panjang 750 kilometer.

[caption id="attachment_145758" align="aligncenter" width="603" caption="Jembatan Sungai Musi di Hyderabad"][/caption]

Sungai Musi di Hyderabad masa kini, kondisinya sangat memprihatinkan, karena sungai ini dijadikan tempat pembuangan limbah industri dan rumah tangga (domestic and industrial waste) secara besar-besaran sehingga mengalami degradasi (pencemaran berat). Padahal sungai ini masih dipakai oleh penduduk setempat untuk kegiatan sosial. Sungai Musi di Palembang tidak separah saudaranya dalam mengalami pencemaran meskipun banyak pabrik yang berdiri di sepanjang aliran sungai, dan masih ’layak’ menjadi tempat mandi, mencuci, bahkan menyikat gigi bagi warga yang bermukim di tepian sungai.

Kalau sungai Musi di Palembang terkenal semenjak zaman kejayaan kerajaan Sriwijaya, maka sungai Musi di Hyderabad terkenal dengan kerajaan Golconda dengan legenda kisah cinta pangeran raja dengan seorang gadis penari bernama Bhagmati yang tinggal di seberang sungai. Sedemikian besarnya kecintaan sang pangeran kepada Bhagmati, sehingga pada saat sungai Musi meluap dia nekad mengarungi sungai yang mengganas untuk menyelamatkan pujaan hatinya itu. Karena kekuatan cinta itu, kota ini kemudian diberi nama Hyderabad. Di Sungai Musi Palembang juga mempunyai legenda kisah cinta putri raja Palembang, Putri Kembang Dadar dengan pangeran raja Cina. Syarat untuk melamar putri ini harus disediakan mahar emas delapan guci. Untuk mengelabui bajak laut maka guci ini disamarkan dengan ditutup dengan asinan dan sayuran. Rupanya sang pangeran tidak mengetahui penyamaran ini, sehingga dia malu dan patah hati melihat guci yang akan dipersembahkan kepada putri raja berisi sayuran. Dilemparkannya guci-guci ini ke dalam sungai Musi dan dia pun terjun bunuh diri. Melihat pemuda kekasihnya tewas, sang Putri Kembang Dadar pun terjun ke sungai Musi menyusul belahan jiwanya di alam baka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun