Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gawat Darurat dan Obat Mustajab di Sekitar Kita

23 Maret 2010   02:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:15 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_100359" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi/Admin (shutterstock)"][/caption]

Kecelakaan yang datang dengan tiba-tiba,baik di rumah maupun di tempat kerja selalu menimbulkan kepanikan. Terlebih-lebih apabila kita berada jauh dari rumah sakit atau kecelakaan ini terjadi di tengah malam. Kasus trauma yang paling sering terjadi adalah perdarahan hebat dan luka bakar. Apakah tindakan darurat yang bisa kita lakukan sendiri pada saat-saat yang paling ‘genting’ ini? Beberapa bahan yang cukup banyak tersedia di dapur ternyata mempunyai khasiat yang mustajab untuk mengatasi derita yang mencemaskan ini.

Perdarahan hebat

Luka yang menimbulkan perdarahan yang tidak kunjung berhenti tentu membuat kita panik. Pada umumnya hal ini terjadi pada luka sobek yang cukup lebar sehingga memerlukan penjahitan (suturing) di rumah sakit. Namun untuk tindakan pertama kita bisa menggunakan bubukan teh celup (tea bag) yang ditaburkan pada luka tersebut. Dalam waktu beberapa menit saja perdarahan yang cukup deras ini akan berhenti. Demikian pula halnya pada kasus pencabutan gigi yang mengalami perdarahan yang lama, sebagai tindakan darurat dapat diberikan bubukan teh celup ini pada luka cabut.

[caption id="attachment_100252" align="alignright" width="150" caption="madu"][/caption]

Luka bakar

Luka bakar bisa terjadi karena bersentuhan dengan benda-benda yang panas (air mendidih, besi panas dan sebagainya) atau langsung terbakar oleh api. Akibat yang segera dirasakan adalah rasa perih yang amat mendalam dan kulit yang melepuh. Untuk mengatasi kondisi ini segera oleskan madu diatas permukaan kulit yang terbakar. Dalam waktu beberapa menit rasa pedih dan perih yang berdenyut-denyut itu berangsur hilang. Bukan hanya itu saja, ternyata madu juga mempunyai sifat unggul sebagai antiseptik (mencegah infeksi), mempercepat granulasi dan epitelisasi sehingga luka bakar ini lebih cepat sembuh dan tidak meninggalkan cacad atau jaringan parut (scar). Madu yang dibubuhkan pada daerah luka bakar dapat dibungkus dengan cling wrap (plastik tipis yang biasa untuk membungkus daging yang akan disimpan di lemari es) dan kemudian dibalut. Buka balutan ini setiap dua hari sekali untuk memeriksa kondisi lukanya dan ditambahkan lagi olesan madu. Setelah sepuluh hari jaringan granulasi sudah terbentuk, maka balutan luka bakar ini dapat dibuka selama satu jam. Demikian seterusnya setiap hari balutan luka ini dapat dibuka satu jam lebih lama hingga pada hari ke 20 luka ini sudah membentuk ’kulit baru’. Penanganan darurat luka bakar dengan diberi mentega sudah ditinggalkan karena dianggap tidak efektif.

Penawar Bau Petai

Kiat yang diberikan berikut ini tidak berkaitan dengan kegawat-daruratan, namun bisa juga menimbulkan ’kegawatan’ pada orang yang berada di sekitar kita karena bau petai yang menyengat pada waktu kita berbicara. Petai memang makanan yang mengasyikkan namun mempunyai side effect bau di mulut dan juga pada air seni. Rupanya ada antidot atau penawar yang bisa menetralisir bau stink bean atau smelly bean ini yaitu vitamin B kompleks ! Ya, vitamin B kompleks yang bisa dibeli di apotek dengan harga yang murah. Jadi buat penggemar petai jangan lupa mengantongi botol vitamin B kompleks kemana saja pergi, sehingga bila di restoran datang ’godaan’ makan petai, maka penawarnya sudah siap tersedia.

[caption id="attachment_100253" align="alignleft" width="150" caption="es batu"][/caption]

Menghilangkan permen karet di celana

Tip berikut ini juga bukan kecelakaan yang bisa mengancam jiwa, tetapi juga dapat menyebabkan nestapa yang berkepanjangan. Bayangkan kita baru duduk di bangku kuliah atau bangku taman tahu-tahu terasa ada yang menempel di celana kita. Ternyata biangnya adalah permen karet yang dibuang pengulumnya secara sembarangan. Mungkin celana yang kena ’musibah’ ini adalah celana favorit kita sehingga kita dibuat menyesal sekali. Untuk melenyapkan permen karet ini tidak mungkin digunakan bensin, karena dia justru akan ’meleber’ makin dalam ke serat-serat kain. Cara yang jitu adalah dengan menggunakan es batu yang kita gosokkan berulang-ulang ke permen karet itu. Dan memang ajaib, dalam waktu singkat permen karet yang lembut itu berubah menjadi keras dan pecah menjadi butiran-butiran kecil. Kita terus gosok-gosokkan es batu ini di tempat permen karet ini menempel sampai seluruh pecahan-pecahan chewing gum ini rontok. Alhasil celana kita mulus kembali bebas dari ’cengkeraman’ permen karet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun