[caption id="attachment_91142" align="alignleft" width="211" caption="'terno'"][/caption]
Kesan apa yang pertama terlintas tatkala kita mendengar nama negara Filipina ? Ya sebagian orang akan mengatakan Imelda Marcos dengan koleksi 3000 sepatunya. Mungkin juga terno pakaian wanita nasional dan barong pakaian pria nasional. Dan memang ada satu lagi yang selalu diingat orang yaitu kendaraan khas disana yang diberi nama tuk-tuk. Kita juga diingatkan dengan semboyan nasionalnya yaitu mabuhay (berarti ‘hidup’ atau long live). Ini adalah kata dalam bahasa Tagalog yang memang sudah diresmikan sebagai bahasa nasional Filipina.
Saya belum pernah berkunjung ke Filipina dan juga belum pernah mempelajari bahasa Tagalog, namun ternyata dari penelusuran cukup banyak kosakata bahasa Tagalog yang sangat mirip bahkan sama dengan bahasa kita. Ini sebenarnya tidak terlalu mengherankan karena kedua bahasa ini masih dalam satu rumpun bahasa Austronesia yang meliputi bahasa Indonesia,Malaysia,Jawa,Paiwan ( atau Taiwan), Campa (Vietnam dan Kamboja) dan Tetum (Timor Timur). Mungkin cukup menarik untuk kita simak beberapa contoh kata-kata yang ‘kembaran’ ini untuk sedikit memperluas cakrawala bahasa kita.
- duha (dua)
- tulo (tiga, bahasa Jawa : telu)
- apat (empat)
- lima (lima)
- pito (tujuh, bahasa Jawa : pitu)
- walo (delapan, bahasa Jawa : wolu)
- anak (anak)
- baboy (babi)
- musang (musang)
- buwaya (buaya)
- manok (ayam, bahasa Jawa : manuk)
- aso ( anjing, bahasa Jawa : asu)
- usa (rusa)
- niyog (nyiur)
- bawang (bawang)
- kangkong (kangkung)
- duryan (durian)
- mangga (mangga)
- papaya (papaya)
- rambutan (rambutan)
- suka (cuka)
- tainga (telinga)
- kuko (kuku)
- mata (mata)
- ilong (hidung, bahasa Jawa : irung)
- kalingkingan (kelingking)
- puti (putih)
- itim (hitam)
- sakit (sakit)
- tawa (tawa)
- kahoy (kayu)
- dahon (daun)
- pinto (pintu)
- mesa (meja)
- kanan (kanan)
- buka (buka)
- kami (kami)
- kita (kita)
- pait (pahit)
- sala (salah)
- pulo (pulau)
- asa (asa = harapan)
- balita (berita)
- libo (ribu)
- magantok (mengantuk)
- manangis (menangis)
- tulong (tolong)
- mura (murah)
- sipit (sumpit)
- katok (ketok, seperti ’ketok pintu’)
- bakya (bakiak = terompah)
- bato (batu)
- labis (lebih)
- asin (garam)
- sipa (sepak)
- buwan (bulan)
- langit (langit)
- apoy (api)
- hangin (angin)
- samba (sembah)
- upa (upah)
- ibalik (kembali)
- ano (anu)
- alak (arak)
- salamat (selamat)
- uminom (minum)
- sama-sama (bersama-sama, bahasa Inggris : together).
[caption id="attachment_91145" align="alignright" width="150" caption="'tuk tuk'"][/caption]
Dan tentunya masih banyak lagi ’kembaran kata’ ini, namun yang barangkali juga menarik untuk diketahui adalah fakta sejarah masa pendudukan yaitu kalau negeri kita tiga setengah abad dijajah Belanda, maka Filipina pun tiga setengah abad dijajah Spanyol. Setelah itu Filipina berada dibawah pemerintahan Amerika Serikat sampai pada Desember 1941 di saat mana tentara Jepang berhasil mendepak Jenderal Douglas MacArthur mengungsi ke Australia. Terkenal ucapannya yang amat legendaris : I shall return yang berhasil dibuktikannya pada bulan Oktober 1944 dimana dia menjejakkan kakinya kembali ke bumi Filipina setelah menaklukkan Jepang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H