Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penyaduran Bahasa Inggris di Tangan "Anak Kemarin Sore"

9 September 2014   21:06 Diperbarui: 4 April 2017   17:57 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_341793" align="aligncenter" width="562" caption="(ilust detik.com)"][/caption]

Saya tidak menemukan istilah yang lebih halus untuk menggantikan sebutan “anak kemarin sore” pada fenomena sementara orang yang menerjemahkan/menyadur artikel berbahasa Inggris secara serampangan dan acak kadut. Intinya, mereka ini “masih kekurangan jam terbang” mengalihbahasakan Inggris – Indonesia, sehingga terjadilah saduran yang aneh-aneh. Sekiranya, ada yang merasa tersinggung “per”nya karena kepongahan saya menggunakan istilah “anak kemarin sore”, saya tak akan peduli. Pada artikel senada beberapa waktu yang lalu, saya menyebut mereka dengan “sok pintar” dan “ngawur” dalam pemadanan Inggris – Indonesia dan ternyata ada orang yang merasa dirinya disentil dan dipermalukan. The fact speaks for itself, artinya “kalau dia tersinggung, berarti memang dia termasuk dalam kelompok yang sok pintar dan ngawur dalam menyadur bahasa Inggris.

Pagi ini, saya membaca berita tentang kasus pelanggaran susila pada militer Australia yang mencapai angka ratusan, salah satu di antaranya adalah kejahatan seksual pada anak-anak. Inilah sebagian kutipannya dari detik.com: [Sejumlah dokumen rahasia mengungkap bahwa ratusan militer Australia telah terlibatdalam kasus kejahatan seksual dalam 5 tahun terakhir, beberapa di antaranya bahkan melibatkan anak-anak. Dokumen-dokumen tersebut, yang didapat oleh salah satu surat kabar di Australia dan telah sampai ke redaksi ABC, mengindikasikan bahwa hampir 400 anggota militer telah teridentifikasi sebagai tersangka kejahatan seksual dan beberapa kejahatan serupa sejak tahun 2008. Data itu juga mengungkap bahwa hampir 70 % tuduhan non-perkosaan telah dilakukan terhadap anak-anak, termasuk sejumlah insiden mendandani anak-anak itu dan distribusi materi pornografi.].

Mendandani anak-anak? Sejak kapan “mendandani anak-anak” masuk kategori sexual abuse? Karena penasaran, saya mencari referensi berita dalam bahasa Inggris dan inilah salah satunya yang saya kutip sebagai berikut [Hundreds of military personnel are suspected of committing sexual offences over the past few years, including dozens of reported cases involving allegations of child grooming or child pornography, confidential documents reveal.]. Oh, rupanya dari istilah child grooming inilah muncul penyaduran “mendandani anak-anak”. Memang benar, bahwa “groom” secara umum bermakna “berdandan/mendandani, merapikan diri”, namun harus diketahui istilah “child grooming” mempunyai permaknaan yang sangat berlainan.

Bilamana kita tengok pada Wikipedia, maka “child grooming” diberi penjelasan sebagai berikut: Child grooming comprises actions deliberately undertaken with the aim of befriending and establishing an emotional connection with a child, to lower the child's inhibitions in order to sexually abuse the child. Child grooming may be used to lure minors into trafficking of children, illicit businesses such as child prostitution, or the production of child pornography. It is a behaviour that is characteristic of paedophilia.]. Jadi singkatnya, child grooming adalah perbuatan yang berpura-pura baik dan berteman dengan anak-anak dengan sasaran untuk mengeksploitasi anak secara seksual, seperti perdagangan anak, pelacuran anak dan pornografi anak. Pemadanan yang pas untuk child grooming dalam bahasa Indonesia saya kira belum ada, dan memang tak bisa “direkayasa” menjadi “mendandani anak-anak” yang nantinya membuat pembaca menjadi disesatkan (misled).

Namun yang membuat saya bertambah geleng-geleng kepala adalah pada saat merujuk penjelasan child grooming ini dalam Bahasa Indonesia. Di situ tertulis: [Perawatan anak mengacu pada tindakan yang dengan sengaja dilakukan dengan tujuan berteman dan membangun hubungan emosional dengan anak, dalam rangka untuk menurunkan hambatan anak dalam persiapan untuk melakukan aktivitas seksual dengan anak, atau eksploitasi (seperti pekerja anak - lihat perdagangan anak). Perawatan anak dapat digunakan untuk memikat anak-anak ke dalam bisnis gelap seperti pelacuran anak atau produksi pornografi anak.] Saya mafhum bahwa Wikipedia Indonesia antara berisi saduran dari kontributor sukarelawan (yang menerjemahkan tanpa bayaran), tetapi kiranya mereka tahu diri akan kemampuan berbahasa Inggris. Hal ini pun pernah menjadi imbauan dari pengelola Wikipedia untuk tidak “serampangan” menyadur ke bahasa Indonesia. Apa kata dunia, kalau child grooming diterjemahkan menjadi “perawatan anak” ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun