LDM) sering kali menjadi tantangan besar bagi pasangan suami istri. Komitmen yang diuji oleh jarak, kesepian yang menyelinap di sela-sela kesibukan, dan minimnya komunikasi yang mendalam dapat menjadi faktor yang menggoyahkan fondasi pernikahan. Dalam kondisi ini, tidak sedikit yang tergoda untuk mencari pelarian di luar pernikahan. Namun, apa sebenarnya yang menjadi penyebab seseorang mengambil langkah ini, dan bagaimana cara menghadapinya ?
Menjalani hubungan jarak jauh atau long distance marriage (Penyebab Mencari Pelarian di Luar Pernikahan
Salah satu penyebab utama adalah rasa kesepian yang mendalam. Ketika pasangan hidup berada jauh, kebutuhan emosional dan fisik mungkin tidak terpenuhi dengan baik. Kesepian ini dapat mendorong seseorang untuk mencari kenyamanan dari orang lain, baik dalam bentuk hubungan emosional maupun fisik.
Selain itu, kurangnya komunikasi yang efektif dalam pernikahan juga menjadi faktor penting. Dalam situasi LDM, komunikasi sering kali terbatas pada obrolan singkat dan tidak menyentuh perasaan atau masalah mendalam. Akibatnya, pasangan merasa tidak dipahami atau bahkan diabaikan.
Tekanan sosial juga dapat memengaruhi keputusan seseorang. Lingkungan yang permisif terhadap hubungan di luar nikah, atau teman-teman yang memberi pengaruh negatif, bisa mendorong seseorang untuk mengabaikan batasan moral dan agama.
Bentuk Pelarian yang Dilakukan
Pelarian ini dapat berupa hubungan emosional, seperti curhat kepada lawan jenis secara intens, atau hubungan fisik yang melibatkan perselingkuhan. Media sosial dan aplikasi pesan instan sering kali menjadi pintu masuk. Awalnya hanya berbicara ringan, namun jika tidak dikendalikan, hubungan ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang serius dan merusak.
Beberapa contoh yang dapat terjadi yaitu seorang suami yang sibuk bekerja di luar kota dan mulai terlibat obrolan intens dengan rekan kerja perempuan. Atau seorang suami yang diam-diam memiliki TTM (Teman Tapi Mesra) di dunia maya. Sebaliknya bisa jadi terjadi seorang istri yang merasa kesepian di rumah dan menjalin hubungan dengan tetangga yang terlihat perhatian. Atau bertemu dengan teman lama di dunia maya kemudian bernostalgia dengan masa lalu yang menghanyutkan. Kedua situasi ini dapat dengan cepat berkembang menjadi masalah besar jika tidak segera dihentikan.
Menghindari Pelarian di Luar Pernikahan
Dalam Islam, menjaga kehormatan pernikahan adalah kewajiban. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).
Untuk menghindari godaan ini, pasangan LDM perlu membangun komunikasi yang kuat. Jadwalkan waktu khusus untuk berbicara secara mendalam dan saling mendukung secara emosional. Selain itu, tingkatkan kualitas ibadah, seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur'an, puasa untuk menjaga hati dan dorongan nafsu syahwat dari godaan.
Konselor keluarga sering menyarankan pasangan untuk menetapkan batasan yang jelas, baik dalam pergaulan maupun penggunaan media sosial. Selalu ingatkan diri dan pasangan tentang janji suci pernikahan dan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tindakan melanggar kesetiaan.
Solusi Ketika Sudah Terlanjur Melakukan Pelarian
Jika pelarian sudah terjadi, langkah pertama adalah bertobat kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap anak Adam pasti pernah berbuat dosa, dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang bertaubat."Â (HR. Tirmidzi).
Selanjutnya, akui kesalahan kepada pasangan dan ajak untuk membangun kembali kepercayaan. Ini mungkin membutuhkan waktu, tetapi kejujuran dan keterbukaan adalah kunci utama. Jika diperlukan dapat bersama-sama untuk konsultasi dengan ulama atau konselor keluarga yang terpercaya dapat membantu pasangan menemukan jalan keluar dari krisis ini.
Menjaga Keharmonisan Keluarga
Keharmonisan keluarga tidak hanya dibangun di atas cinta, tetapi juga rasa tanggung jawab dan kesadaran akan amanah dari Allah. Ketika pasangan menghadapi LDM, jadikan pernikahan sebagai ladang ibadah. Ingat bahwa segala ujian adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menguatkan hubungan dengan pasangan.
Nasihat ulama seperti Imam Al-Ghazali mengajarkan pentingnya sabar dan syukur dalam pernikahan. Sabar dalam menghadapi jarak dan syukur atas keberadaan pasangan yang setia dapat menjadi kekuatan untuk tetap teguh.
Penutup
Mencari pelarian di luar pernikahan tidak pernah menjadi solusi. Sebaliknya, hal ini hanya akan memperburuk masalah dan membawa kerugian baik di dunia maupun di akhirat. Dengan komunikasi yang baik, peningkatan kualitas ibadah, dan komitmen untuk saling menjaga, pasangan dapat menghadapi ujian LDM dengan penuh keberkahan. Ingatlah selalu firman Allah:
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."Â (QS. Al-Insyirah: 6).
Semoga setiap pasangan yang menghadapi tantangan jarak dapat menemukan kekuatan dalam cinta dan keimanan mereka.
***
Silahkan baca juga :
Bijak Menyikapi Terbatasnya Waktu Saat LDM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H