Mohon tunggu...
Gus Ros
Gus Ros Mohon Tunggu... Lainnya - (ingin jadi) Penulis

Menjelang satu dekade menjalani LDM | Sharing tentang Pernikahan dan Parenting ~ Menulis apa yang ingin ditulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Suka Bongkar Mainan, Marahi atau Fasilitasi?

17 Desember 2024   11:41 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali, orang tua menghadapi situasi di mana anak-anak mereka suka membongkar pasang mainan hingga rusak atau berkreasi menggunakan kardus bekas sehingga rumah terlihat berantakan. Reaksi umum yang muncul adalah rasa kesal atau frustasi karena mainan rusak dan rumah menjadi tidak rapi. Namun, apakah perilaku ini benar-benar buruk? Jika dilihat dari perspektif pengembangan potensi dan kreativitas anak, justru ini bisa menjadi tanda positif yang perlu didukung.

Tanda Kreativitas dan Rasa Ingin Tahu

Ketika anak suka membongkar pasang mainan, ini menunjukkan adanya rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan untuk memahami cara kerja sesuatu. Menurut penelitian dari American Academy of Pediatrics (2020), eksplorasi melalui permainan adalah cara alami bagi anak untuk belajar. Anak-anak belajar dengan "mengalami" dan "menyentuh", termasuk membongkar sesuatu untuk memahami komponennya.

Sebagai contoh, jika seorang anak membongkar mobil mainannya hingga terlepas komponennya, bukan berarti ia sengaja merusaknya. Ini mungkin adalah caranya untuk belajar bagaimana roda bisa berputar atau bagaimana mesin kecil mainan itu bekerja. Hal ini menunjukkan potensi awal dalam bidang teknik atau mekanika yang patut dihargai dan diarahkan.

Hal serupa juga berlaku ketika anak-anak berkreasi dengan kardus bekas. Kardus yang berantakan mungkin terlihat sebagai sampah bagi orang dewasa, namun bagi anak, kardus bisa diubah menjadi mobil balap, rumah-rumahan, atau roket luar angkasa. Kreativitas semacam ini penting untuk melatih kemampuan berpikir imajinatif, memecahkan masalah, dan mengembangkan keterampilan motorik halus.

Marahi atau Fasilitasi?

Daripada memarahi anak karena membongkar mainan atau membuat rumah berantakan dengan kardus, orang tua bisa mengambil peran sebagai fasilitator. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

Pertama, Berikan mainan yang dirancang untuk dibongkar pasang. Mainan konstruktif seperti lego, puzzle, atau robot rakitan sangat cocok untuk anak yang suka mengeksplorasi struktur.

Kedua, Sediakan kardus dan alat pendukung. Bekali anak dengan gunting tumpul atau tajam (sesuai usia dan tingkat keamanan), lem, lakban atau alat lainnya untuk mendorong kreativitas mereka saat berkreasi dengan kardus.

Ketiga, Beri ruang dan waktu. Sediakan area khusus di rumah agar eksplorasi mereka tidak membuat seluruh rumah berantakan. Ini membantu anak merasa bebas tanpa menimbulkan stres bagi orang tua. Terkait waktu anak juga perlu diberi kebebasan namun diiringi dengan pembelajaran kedisiplinan. Misalnya anak perlu memahami kapan waktunya belajar, bermain, istirahat, beribadah, dan kegiatan lainnya.

Mengembangkan Potensi Untuk Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun