Berdasarkan ayat Alquran di atas dapat dipahami bahwa bersedekah secara sembunyi atau rahasia dan bersedekah secara terang-terangan memiliki niai sama disisi Allah. Sama-sama mendapatkan pahala.Â
Alquran mengakui keabsahan dan kebaikan keduanya, walaupun masih terdapat anggapan sedekah yang sembunyi lebih baik dari yang terang-terangan. Sejatinya yang terpenting dalam bersedekah adalah dimulai dengan niat yang baik, penuh ikhlash tanpa berharap sesuatu apakah itu imbalan atau pujian.
Yang mesti kita pahami bahwa bersedekah dimulai dengan niat baik, hati bersih dan jangan sampai dikotori dengan hati yang pamrih sepertin ingin mendapat balasan atau pujian dari orang banyak. Baiknya setelah kita bersedekah kita lupakan dan tidak perlu mengingat-ingatnya kembali di kemudian hari.
Ringkasnya rusaknya pahala bersedekah berasal dari diri kita sendiri. Bisa saja bersedekah diam-diam tetapi hatinya masih ada rasa kesombongan dan riya yang akan merusak pahala sedekah. Dan sedekah di era sekarang dalam keadaan tertentu  lebih cocok dengan yang terang-terangan dimana penyumbang suatu partai politik tidak boleh dengan nama anonim sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, harapan penulis semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H