Mohon tunggu...
Agus Rodani
Agus Rodani Mohon Tunggu... Operator - Seorang ASN Yang Selalu Antusias Untuk Berubah Lebih Baik

sebagai Kontributor menulis Opini pada Surat Kabar Harian Pontianak Post, Penulis Artikel terproduktif pada Website DJKN dan penulisan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ingin Permintaan Tercapai? Perbanyaklah Istighfar

26 Maret 2023   14:10 Diperbarui: 26 Maret 2023   14:14 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap  manusia pasti mempunyai banyak harapan atau permintaan yang ingin dicapai. Namun tidak semua permintaan tersebut dapat terpenuhi. Untuk tercapainya suatu keinginan, manusia pastinya akan  melakukan berbagi usaha dan memperbanyak doa.

Doa merupakan suatu ibadah yang sangat disarankan dalam membantu terkabulnya suatu permintaan. Dan Allah sangat suka sekali dengan orang yang banyak berdoa. Beberapa hal sebab terkabulnya doa, Pertama, Berdoalah secara ikhlash dan konsisten. Kedua, Berdoalah dengan sepenuh hati agar benar-benar dikabulkan Allah. Tidak berdoa dengan hati yang lalai, sehingga yang menggerakkan hanya lisan, sedangkan hatinya memikirkan yang lain. Ketiga, Berdoa kepada Allah dengan menyebutkan nama dan sifat Allah. Keempat, Mencari waktu-waktu yang kemungkinan besar doa dikabulkan yaitu ketika bersujud, di akhhir malam, di bulan Ramadhan, lebih-lebih di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Ada amalan lain yang dasyat dan ajaib untuk membantu terkabulnya suatu doa atau permintaan yaitu Istighfar. Setiap manusia di dunia, pastinya tak luput dari kesalahan dan dosa. Baik itu dosa besar atau kecil, dosa yang disengaja atau tidak disengaja. Semua orang membutuhkan ampunan dari Allah atas dosa dan kesalahannya. Orang yang diampunkan Allah, kelak akan selamat dan mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat.

Makna istighfar secara harpiah adalah memohonkan ampun dosa. Istighfar dilaksanakan dengan harapan segala dosa dan kesalahan diampuni Allah SWT dan ditutupi kesalahannya agar tidak terlihat oleh siapapun atau tidak terlihat penah berbuat dosa.

Untuk beristighfar tidak hanya lisannya saja, tetapi juga dengan perasaan penyelesalan atas terjadinya dosa yang kita buat. Kita juga bertekad dengan landasan tawakkal kepada Allah untuk tidak mengulangi lagi dan menjadi lebih baik di masa depan. Berjanji dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk merealisasikan taqwa dengan melaksanakan apa yang diwajibkan dan meninggalkan segala yang dilarangNya.

Istighfar menjadi pembersih segala dosa kesalahan. Dengan sering melakukan istighfar maka dosa besar dan kecil akan terhapus. Tidak menundanya sampai bertumpuk dan berkarat, yang akhirnya kita enggan memikirkan dan menyesali perbuatan tersebut. Dosa yang tidak segera dimintakan ampun akan menjadi noda yang sulit untuk dibersihkan dan akan terbawa kemanapun kita berada.

Dosa menjadi musuh besar istighfar dan harus segera dipadamkan. Dosa menjadi penghambat kesuksesan seseorang yang paling utama. Allah memerintahkan hambaNya untuk memperbanyak meminta ampunan. "Wahai hambaKu, sesungguhnya kalian bebruat dosa siang dan malam, sedangkan AKu adalah Sang Pengampun dosa. Maka montalah ampunan (beristighfarlah kepadaKu) niscaya aku ampuni kalian" (Hadist Qudsi Riwayat Muslim).

Istighfar ternyata tidak hanya untuk menghapuskan dosa-dosa kita, tetapi juga memilki keutamaan lain yaitu agar doa-doa atau permintaan kita dikabulkan Allah SWT. Berikut dua kisah yang menceritakan betapa dasyatnya istighfar dalam mengabulkan doa.

Kisah Seorang Tukang Roti yang ingin bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambal

Imam Ahmad Rahimahumullah adalah salah satu dari empat ulama Mazhab yang sangat terkenal hingga saat ini. Dikisahkan ketika Imam Ahmad memasuki usia senja, dia begitu ingin mengunjungi kota Syam, tanpa alasan dan tujuan yang jelas. Padahal untuk mencapai kota Syam dari kota Baghdad jaraknya sangat jauh dari tempat tinggal Imam Ahmad.

Singkat cerita, sampailah Imam Ahmad di negeri Syam dan berhenti di suatu mesjid untuk melaksanakan sholat Dzuhur. Namun tidak ada satupun orang yang mengenali sang Imam, maklum waktu itu teknologi belum maju seperti sekarang. Setelah sholat Zuhur, Imam Amad membaca Alquran untuk menunggu sholat Ashar. Setelah sholat Ashar kembali Imam Ahmad membaca Alquran untuk menunggu waktu Sholat Magrib dan Isya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun