Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Buruh - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Gurem atau Tungau Unggas atau Kutu Ayam

24 Januari 2025   09:13 Diperbarui: 24 Januari 2025   09:13 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gurem atau tungau unggas, kadang masih ada yang betanya apa itu? ketika dijawab kutu ayam, baru biasanya sebagian orang akan paham. 

Berdasarkan pengalaman selama pelihara ayam petelur, biasanya serangan gurem terjadi di bulan-bulan antara september sampai februari, ketika lembab hujan setiap hari.

Dan serangan biasanya terjadi pada ayam yang dipelihara di kandang baterai bambu, berbeda halnya dengan ayam yang dipelihara dikandang baterai galvanis yang cenderung lebih bersih.

Kalau tidak segera diatasi serangan gurem bisa menimbulkan kerugian bagi peternak ayam, khususnya ayam petelur.

Tidak hanya sekedar menurunkan produksi tetapi bisa lebih parah dari itu, bisa mengakibatkan kematian pada ayam.

Sangat mengganggu bukan hanya kepada ayam, tetapi juga kepada manusia. Gurem sekilas tidak terlihat di mata karena memang sangat kecil, tetapi bisa dirasa ketika gurem sudah masuk celana.

Ketika gurem sudah menempel di badan manusia, mereka punya tempat favorit untuk di hinggapi bahkan di gigit cletat-cletit.

Baca juga: Lumba Lumba

Tempat favorit mereka adalah disekitar selakangan dan sekitar perut dikolor celana.

Tidak bisa dihindari, ketika musim gurem setiap dari kandang, entah setelah memberi makan, setelah mengecek nipel air minum atau ketika mengambil telur awak kandang harus berganti pakaian, segera dicuci bahkan harus segera mandi, kalau tidak akan tersiksa dengan gatal-gatal dibadan, terkhusus disekitar selakangan dan kolor celana.

Ayam minum foto pribadi
Ayam minum foto pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun