Nyai Siti tersenyum lebar. "Hah, kalau aku mau takut-takutin orang, gampang. Tapi, ya begitulah, pekerjaan sebagai 'hantu' di desa ini itu nggak enak. Semua orang takut dan nggak ada yang ngasih aku shampo gratis!"
Setelah beberapa obrolan yang lebih ringan tentang shampoo, Budi akhirnya pulang, masih terpingkal-pingkal dengan pengalaman yang sangat tak terduga itu. Sejak saat itu, dia sering mampir ke rumah tua itu, membawa beberapa sampo dan kondisioner untuk Nyai Siti, yang kini menjadi teman baru yang agak aneh di desa itu.
Dan meskipun cerita tentang hantu wanita yang menakut-nakuti desa itu tetap berlanjut, Budi selalu tertawa, karena dia tahu, ternyata "hantu" itu cuma butuh perawatan rambut yang lebih baik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H