Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Buruh - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bertaubat untuk menjadi pribadi yang lebih baik

22 Desember 2024   02:37 Diperbarui: 22 Desember 2024   02:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah: "Aku terserah persangkaan hambaku kepadaku."

Mengapa Taubat itu dipentingkan/ diutamakan?

Karena kita manusia ini mempunyai:

  • Kecenderungan salah dan khilaf, kecenderungan khatta` wa nisyan, apalagi dosa yang sendirian tidak diketahui orang lain, tidak pantas kesombongan ada didalam diri manusia. Makanya taubat itu penting, disunnahkan setiap habis sholat membaca istighfar.
  • Kecenderungan tidak ingin disalahkan, orang itu biasanya kalau disebut salah itu tidak mau padahal mungkin dia salah, orang akan gelisah kalau ditunjukkan kesalahannya. Makanya perintah taubat itu diulang-ulang.
  • Kecenderungan melakukan pembenaran, normalisasi kesalahan yang telah dilakukan. "Ah wajar, saya manusia normal yang tidak luput dari kesalahan."
  • Dual Dimension karakter dasar manusia, diri manusia itu mempunyai dua dimensi, fa alhamaha fujuraha wa takwaaha. Sehingga kalau tidak hati-hati akan tercampur-campur, disinilah pentingnya untuk muhasabah.
  • Godaan dari luar diri manusia, sekeliling kita ini banyak sekali godaan, segala yang kita temui sebenarnya menantang kita, misal sedang melihat youtube acara pengajian tiba-tiba muncul iklan seksi naah disitu contoh yang sering kita hadapi.

Syaitan:" Demi kemulyaanMu dan keagunganMu wahai Tuhan, aku tidak akan berhenti menipu hamba-hambamu selama ruh ada dijasad mereka."

 Allah,"Demi kemulyaanku dan keagunganku aku tidak henti-hentinya mengampuni mereka selama mereka minta ampun kepadaku." HR Ahmad.

Kita hidup ini dikepung godaan, belum lagi dorongan dari dalam diri sehingga mudah tergelincir kedalam perbuatan dosa. Disini perlunya kita belajar bagaimana cara bertaubat.

Kalau gelas masih mengandung racun lalu diisi susu maka yang terjadi adalah susu yang terkontaminasi racun, bukan racun yang menjadi susu.

Ilmu itu baik, tetapi kalau ilmu itu berada didalam orang yang tidak baik maka ilmu yang harusnya bermanfaat berubah menjadi hal-hal yang tidak bermanfaat. Ilmu malah dipakai hujjah untuk menjatuhkan orang-orang yang tidak disenangi.

Makanya kaum sufi mempunyai istilah takhalli membersihkan diri dari hal-hal negative lalu tahalli mengisi diri dengan hal baik yang memberikan manfaat hidup.

Variable Taubat menurut imam Ghozali didalam Ihya`ulumuddin.

  • Ilmu, tentang dosa, hijab dihadapan Tuhan. Ilmu tentang mana yang halal tidak halal, salah dan dosa, melanggar tidak melanggar.
  • Hal, penyesalan, penyesalan karena telah melakukan dosa karena dasar ilmunya.
  • Amal, meninggalkan, tidak ingin mengulangi.

Syarat Taubat, Imam Nawawi didalam kitab Riyadus Salihin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun