Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Buruh - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ikhlas

21 Desember 2024   01:43 Diperbarui: 21 Desember 2024   01:43 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata yang sederhana tapi sulit dipraktikkan.

Ikhlas adalah kunci untuk hidup Bahagia dan damai.

Ikhlas adalah puncaknya keberagamaan.

  • Secara Bahasa, Isim Masdar dari akhlashoh-yukhlishu-ikhlashan yang artinya murni, tidak bercampur dan jernih. Bersihnya sesuatu yang sebelumnya sesuatu itu kotor.
  • Ikhlas berarti bersihnya sesuatu yang sebelumnya terkotori. Jika dihubungkan dengan hati, bersihnya hati dari selain Allah dan yang tidak  di ridhai-Nya.
  • Imam Ghazali: Ikhlas adalah apa yang ada dalam tujuan amal murni untuk mendekatkan diri kepada Allah.
  • Imam Qusyairi: Ikhlas adalah penunggalan al-haq dalam mengarahkan semua orientasi ketaatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT semata.

Intinya kita beramal berorientasi dalam agama hanya kepada Allah saja.

Dunia difikirkan dikelola bahwa kita hidup didalamnya dalam rangka menuju Allah semuanya, kita jadikan sebagai kendaraan menuju Allah.

Jadi kalau kerja ya kerja, tetapi hasilnya dipakai untuk mendekat kepada Allah. Tetap belajar apapun yang dibutuhkan untuk hidup didunia tapi nanti jadi kendaraan untuk tambah dekat kepada Allah.

Ini Namanya orang yang Ikhlas.

Intinya Ikhlas ini jadi sesuatu yang kunci dalam beragama.

Imam syafii: "Semua manusia itu akan hancur kecuali orang yang berilmu tetapi orang-orang berilmu juga akan tetap hancur kecuali mereka mengamalkan ilmunya dan orang yang beramalpun akan hancur kecuali orang-orang yang Ikhlas"

Baca juga: Apa sih Paradoks

Berarti orientasi ilmunya hanya Allah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun