Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Operator - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Embun Pagi Penyejuk Hati

14 Januari 2024   02:29 Diperbarui: 14 Januari 2024   04:07 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinar mentari menyapa pagi.

Pertanda hari telah berganti.

Lembut angin menerpa pagi.

Butiran embun berkilau didaun padi.

Embun Pagi, Dokpri
Embun Pagi, Dokpri

Segenap hayati memulai hari.

Bergerak lincah dibawah sinar mentari.

Bergembira riang dihati.

Baca juga: Ibu dan Bahasa Ibu

Menjalani kehidupan yang diberkahi.

Dapatkah engkau rasakan dihati.

Betapa mentari setia setiap pagi.

Setiap pagi menyinari hari.

Sementara engkau masih tertidur pagi.

Ada butiran embun dipucuk-pucuk daun.

Berkilau diterpa sinar mentari.

Memantulkan aneka warna indah sekali.

Membawa damai didalam hati.

Hati orang yang memahami.

Betapa hidup ini diberkahi.

Melihat alam dengan hati.

Merasakan anugerah Allahu rabbi.

Kumbang, dokpri.
Kumbang, dokpri.

Kumbang berjalan dipucuk dedaunan.

Melangkah pelan menjalani kehidupan.

Meski tidak tahu tentang masa depan.

Melangkah menjalani suratan.

Selalu bersyukur masih diberi kesempatan.

Tuk menjalani kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun