Kalau tidak mendung besar kemungkinan hilal bisa dilihat meski dengan mata telanjang.
Sebab dari data yang saya terima saat matahari terbenam tanggal 12 Januari 2024 ketinggian hilal sudah lebih dari 3 derajat dan elongasi lebih dari 6.4 derajat.
Meski amatiran, maksudnya sekedar ingin tahu seperti apa sih sebenarnya hilal itu, hampir setiap pergantian bulan selalu saya mencari data untuk selanjutnya melakukan pengamatan mandiri.
Memang sih belum pernah berhasil, seringnya pas sudah standby dengan teropong sederhana, kondisi langit tertutup awan tebal, seperti kemarin ketika sudah siap dengan kamera dan teropong, tetapi memang awan tebal menutupi tempat matahari terbenam.
Adakalanya ketika pergantian bulan posisi saya sedang dalam perjalanan, memang belum pernah berhasil.
Sedikit kecewa namun tetap pasrah dengan penuh keyakinan bahwa suatu saat saya pasti akan bisa melihat penampakan hilal itu.
Ketika duduk sambil tetap mengamati horizon siapa tahu tiba-tiba awan tebal disana tersibak, HP saya bergetar.
Dari Brebes teman saya memberi kabar mereka berhasil menangkap gambar hilal.
Meski saya tidak berhasil, Â saya juga bisa merasakan kebahagiaan teman yang mengirim hasil rekaman foto penampakan hilal bulan Rajab dari lokasi dia.
Luar biasa, saya ikut bergembira  meski saya tidak berhasil melihat hilal bulan Rajab dari laut Bali.