Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Operator - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Waduk Bajulmati Banyuwangi

4 Januari 2024   01:30 Diperbarui: 4 Januari 2024   01:34 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri, gundukan tanah ditengah Waduk Bajulmati

Waduk Bajulmati sebenarnya berada didua lokasi, yakni sebagian berada diwilayah Kabupaten Banyuwangi dan sebagian lagi berada diwilayah Kabupaten Situbondo.

Tanggal 1 Januari 2024 kemarin saya berkesempatan berkunjung ke waduk Bajulmati tersebut, tempatnya bagus dengan pemandangan pegunungan dan view hutan yang hijau dilatar belakangnya dan dua gunung yang terkenal di Banyuwangi sebagai latar belakang, Gunung Ijen dan Gunung Baluran.

Dokpri, Bajulmati
Dokpri, Bajulmati

Waduk ini selain berfungsi sebagai penampung air untuk irigasi ataupun pembangkit listrik, tetapi waduk ini juga berfungsi sebagai tempat rekreasi.

Ketika saya berkunjung kesana, banyak sekali wisatawan yang berlibur dan bersantai disana.

Ada yang datang rombongan dengan kendaraan roda empat, tidak sedikit pula rombongan pemotor yang berkunjung kesana.

Ada pemandangan yang menarik yang menurut pemandu saya, mereka menamai miniatur raja ampat.

Bagi yang ingin melihat keindahan pulau Wayag Raja Ampat tapi mungkin terlalu jauh dan biaya yang juga tentunya tidak murah, bisa kiranya mendatangi waduk Bajulmati yang lokasi pintu masuknya tepat dipinggir jalan utama Surabaya Banyuwangi atau sebaliknya melewati jalur pantura.

Dokpri, Gundukan Pulau ditengah waduk Bajulmati
Dokpri, Gundukan Pulau ditengah waduk Bajulmati

Waduk Bajulmati mulai dibangun tahun 2006 dan diselesaikan pada tahun 2015 berfungsi untuk menampung air sungai Bajulmati yang berhulu digunung ijen.

Waduk Bajulmati mempunyai luas 113 hektar dan mampu menampung 10 juta meterkubik air, diprediksi mampu mengairi lahan pertanian seluas 1800 hektar, 1400 hektar untuk lahan pertanian diwilayah kabupaten Banyuwangi dan sisanya 400 hektar wilayah kabupaten Situbondo.

Pemandangan

Waduk Bajulmati menawarkan keindahan alam pegunungan dengan latar belakang hijau pepohonan yang sangat indah.

Udara sejuk pegunungan, sangat cocok untuk tempat melepas lelah bersama teman atau keluarga.

Tiket masuk sangat murah, Rp 25.000 rupiah untuk mobil dan penumpangnya, berapapun penumpangnya, menurut penjelasan pemandu yang membawa saya berkunjung kesana.

Jalan masuk waduk Bajulmati, dokpri
Jalan masuk waduk Bajulmati, dokpri

Dari gerbang masuk, pengunjung sudah bisa melihat keindahan alam dengan jalan yang menurun menuju waduk.

Dokpri, waduk Bajulmati
Dokpri, waduk Bajulmati

Ada beberapa pengunjung yang sibuk memancing ikan air tawar penghuni waduk Bajulmati, ada yang sibuk berfoto dengan latar belakang keindahan pemandangan alam waduk ini.

Sayapun sibuk mengabadikan keindahan alam dan disain waduk ini.

Tempat yang indah dan rekomended untuk berlibur bersama keluarga, tapi jangan lupa apabila berkunjung ke waduk agar membawa bekal makanan sendiri, sebab saya tidak melihat penjual makanan dan minuman disana.

Dan yang tidak kalah pentingnya jaga kebersihan lokasi, jangan nyampah sembarangan.

Dokpri, waduk Bajulmati
Dokpri, waduk Bajulmati

Cara Menuju Waduk bajulmati

Dokpri
Dokpri

Waduk Bajulmati jaraknya tidak terlalu jauh dari Taman Nasional Baluran yang terkenal itu sekitar 42 km dari kota Banyuwangi.

Untuk menuju kesana pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau naik bus dari terminal Sritanjung jurusan Banyuwangi Situbondo.

Pintu gerbang waduk ada disebelah kiri jalan apabila berangkat dari Banyuwangi atau disebelah kanan jalan apabila berangkat dari arah Surabaya ke Banyuwangi melewati jalur pantura.

Jelas tertulis dipintu gerbanya "Waduk Bajulmati"

Dokpri, gundukan tanah ditengah Waduk Bajulmati
Dokpri, gundukan tanah ditengah Waduk Bajulmati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun