Ketika embaknya menyebut ikan pari santan pedas, langsung saya bilang, " Ya ikan pe santan pedas saja mbak, minumnya es jeruk manis."
Teman sayapun bilang, " Ya saya juga sama, minumnya juga sama."
Lalu saya tambahkan orderan tahu petis, maklum saya berasal dari daerah yang cukup terkenal petisnya, Sidoarjo.
Tidak lama, dua gelas es jeruk manis datang, lalu tahu petis mengiringi pesanan dua gelas es jeruk tadi.
Selanjutnya dua porsi ikan pari santan pedas dan dua porsi nasipun datang.
Aroma Khas
Ketika mangkuk yang berisikan ikan pari santan pedas saya buka tutupnya, hmmm harum khas ikan asap dari daging ikan pe tercium menggairahkan, ingin segera menyentap ikan sambil membayangkan kenangan masa kecil, membayangkan masakan ibu saya.
Dan benar rasanya sangat nendang, gurih plus aroma ikan pari yang diasap, tahu emuk yang berenang didalam kuah serta gelondongan terong yang mengapung didalam kuah panas, semakin mendorong gairah makan saya.
Setiap sruputan kuah dengan sendok, benar-benar membawa kenangan masa kecil, nikmat sekali, gurih penuh sensasi dilidah, tidak terasa gurih pedasnya membuat cairan dari mata, hidung dan kerongkongan mengalir bercampur keringat yang keluar dikening.
Meski ruangan ber-AC, bisa dibayangkan kalau makan ditempat tidak ber-AC.