Tingkat kematian ayam petelur di kandang saya, terhitung  3,4 persen. Pertanggal 11 November besok berarti satu tahun sudah ayam-ayam tersebut ada dikandang.
Dari 500 ekor pullet, pagi ini dikandang terhitung 483 ekor ayam petelur yang ada.Â
Faktor penyebab kematian terbesar adalah ayam lumpuh, pada awal-awal, sempat tidak terkontrol, pekerja tidak memperhatikan kondisi ayam dengan seksama, ayam-ayam yang lumpuh tersebut tidak mampu menjangkau niple air minum sehingga terjadi dehidrasi dan kematian.
Seiring dengan kematian ayam petelur secara berturut-turut akhirnya diketahui bahwa beberapa ayam mengalami kelumpuhan, dan segera diambil tindakan, dikeluarkan dari kandang baterai dan dilakukan perawatan khusus sampai ayam pulih lagi sehingga siap untuk dikembalikan kedalam kandang baterai.
Sempat sampai lebih dari 5 ekor ayam yang menjalani perawatan khusus bersamaan. Diberi obat untuk unggas yang mengalami kelumpuhan dan dibantu dengan menyuapkan makanan basah berair kepada ayam-ayam petelur tersebut. Dibutuhkan waktu rata-rata satu minggu perawatan sehingga ayam kembali bisa berdiri dan makan sendiri.
Ada yang lebih lama dari seminggu, tergantung keparahan ayam ketika diketahui kelumpuhan ayam-ayam tersebut.
Ada sebagian ayam, meski dalam keadaan lumpuh dan dalam perawatan, masih rutin bertelur setiap harinya, tetapi ada juga yang berhenti bertelur sejak diketahui sakit.
Tetapi sebagian besar meski dalam keadaan lumpuh dan dalam perawatan, ayam-ayam petelur itu masih rutin bertelur setiap hari.