Saya jadi mikir.
Apakah mungkin turunnya harga telur seiring dengan kenaikan harga beras yang semakin tinggi, sehingga masyarakat menengah kebawah yang paling kena dampak dari ketidakpastian ini harus memilih antara kenyang dengan nasi terlebih dulu, Â baru asupan protein nanti dulu?.
Posisi saya saat ini masih beruntung karena saya masih bekerja di satu perusahaan.
Bagi peternak sekala kecil dan menggantungkan hidupnya dari beternak ayam petelur, apa kuat mereka menanggung biaya produksi harian yang cenderung konstan bahkan beranjak naik?.
Belum lagi barangkali bagi peternak yang harus nyicil pinjaman modal dari bank.
Berharap agar harga telur akan naik kembali, agar tidak semakin banyak peternak sekala kecil yang berguguran karena harus menanggung ongkos produksi yang tinggi sementara harga telur semakin turun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H