Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Operator - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Arabika dan Robusta

26 September 2023   01:47 Diperbarui: 26 September 2023   02:25 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi pencet foto HP saya (Dokpri)

Arabika dan robusta adalah jenis kopi yang tidak sama. Arabika mempunyai kandungan kafein lebih rendah daripada Robusta. 

Jenis kopi yang paling banyak dikonsumsi adalah Arabika. Robusta meski lebih pahit tetapi harganya lebih murah daripada arabika, makanya dipasaran yang paling banyak dijual ya kopi robusta.

Dimindset kebanyakan kita bahwa yang namanya kopi ya harus hitam dan pahit, padahal belum tentu. 

Baca juga: Segelas Kopi Pahit

Kalau robusta disangrai atau bahasa kerennya di roasting dengan gelap tentunya akan memberikan rasa pahit sekali. 

Kata ahli kepahitan kopi juga ditentukan oleh bagaimana menyangrainya. 

Semakin lama disangrai maka semakin hitam dan pahit rasa kopinya. 

Secara umum tingkat penyangraian kopi itu ada tiga yaitu light, medium dan dark. 

Saya sendiri lebih suka yang light  kalau belanja kopi untuk konsumsi harian dirumah, sebab disitu nanti karakter citra rasa kopi asli bisa saya rasakan. 

Dikedai langganan saya, biasanya saya blend arabika dan robusta tujuh puluh tiga puluh persen, dan digiling dengan setting ukuran empat atau lima pada alat gilingnya.

Biasanya saya beli kopi arabika dan robusta lokal, saya tinggal di Garut. 

Arabika Papandayan saya suka dengan rasa dan aromanya.

Kadang saya beli robusta Dampit Malang dengan roasting yang light.

After Taste

Bicara tentang kopi, ada istilah after taste. After taste kalau tidak salah adalah cita rasa kopi yang kita rasakan saat meminum kopi, bahkan setelah kita telan kopinya rasa itu masih begitu menempel dilidah.

Dari pengalaman saya ternyata after taste ini berbeda-beda, berarti memang rasa kopi itu, baik arabika atau robusta sebenarnya mereka mempunyai cita rasa yang berbeda, salah satu sebabnya ya perbedaan roasting yang mempengaruhi, disamping cita rasa bawaan jenis kopi.

Saya pernah mencoba kopi yang after taste nya salak, pernah juga yang seperti creamy begitu, ada juga yang terasa isis ( bahasa jawa ). 

Ternyata kopi memang mempunyai cita rasa yang berbeda, beda asalnya beda rasanya.

Pahitnya Kopi

Rasa pahit kopi ternyata memang dipengaruhi oleh roastingnya atau penyangraiannya selain dari cita rasa bawaan jenis kopi, baik arabika atau robusta. Tidak melulu puwait. 

Jangan lupa proses penyeduhanpun juga berpengaruh, semakin tinggi suhu air yang dipakai menyeduh maka semakin pahit kopinya, tingkat kehalusan bubuk kopi pun juga berpengaruh. Semakin halus penggilingannya maka semakin pahit rasa kopinya.

Ada jenis kopi lagi lo sebenarnya, yaitu kopi liberika selain arabika atau robusta yang saya kenal, saya masih penasaran dengan kopi liberika itu, saya belum pernah mencobanya, mungkin beberapa waktu kedepan saya akan mencobanya.

Kopi foto HP saya (Dokpri)
Kopi foto HP saya (Dokpri)

Ketika jaga malam seperti sekarang ini, maka kopi pencet dari mesin kopi dikantor yang menemani saya. Biji kopi yang ada dimesin itu sudah dicampur oleh teman kerja saya, setelah dioplos diwadah plastik. Antara kopi arabika dan robusta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun