: Paklik Yustinus Sugiyanto
Siapa yang pernah mengukur
Setiap helai rambut di atas puluhan kalender
Sepanjang jalan timur ke barat ke timur
Sampai pupuk organik menumbuhkan jamur tiram
Di persimpangan malam
Helai demi helai menaut ujung-ujungnya
Memulai risalah dari kampung jawa
Berjalan kaki ke sekolah menjadi
Bangku buku papan tulis meleburkan timah
Satu helai menautkan penggaris ke mesin tik
Helain lainnya menautkan jemari ke cincin emas
Di sanalah garis risalah mengikat helaian
Risalah panjang hanyalah pendeknya serat optik
Menjaring Napak Tilas kampret cebong kadal gurun kodok gurun
Menjejak di Gang Nias menjelang senja mengecup jamur tiram
Biarkan Kota Terhilang Membaca Bukumu di Atas Kakus
Mendengarkan senandung jangkrik serangga malam
Sebab pelosok-pelosok telah terperosok ke kavling-kavling
Orang-orang harus menyambung nafas tanpa mulas
Mendengkur memimpikan banyak surgaÂ
Biarkan secangkir kopi bersaksi keki
Tentang ilmu jiwa pedagogik metode-metode
Dikulum kurikulum dan ujicoba di laboratorium pendidikan
Saban ganti menteri ingkar kaki lupa kepala sendiri
Guru-guru memburu gaji dan sertifikasi berubah gaya hidup
Panjangnya risalah gersangnya pertanian akademik
Pendeknya serat optik suburnya pupuk organik
Para pengukur menabur benih dalam kantung kemih terbalik
Siapa pula yang sengaja mengulur-ulur
Helai demi helai rambut gugur tanpa dicukur
Hanya panggilan hijau yang menghalau parau
Risalah telah berbenang merah mengunci haluan malam
*******
Ruang Pandang, Sri Pemandang Atas, 13-1-2020