Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Wewangian Kematian

13 Januari 2020   01:30 Diperbarui: 13 Januari 2020   02:04 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kantil kenanga mawar mengawalku
wewangian kematian mengemas hela nafas

mati dengan wangi
mengiringi sampai liang
kubur masih disiram kembang-kembang
wangi tidak sudi henti

mungkin aku andil
menggiringmu terlebih dulu
sampai timbunan menggunduk
atas rebahmu kembali menjadi tanah
wanginya entah

sejak kini enduslah wewangian kematian itu
kamu akan kian kenal tiap dengus nafasku

*******
Ruang Rusip Sri Pemandang Atas, 13-1-2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun