Alkisah tersebutlah sebuah negeri
Tidak seperti berita-berita media massa
Negeri api bukan dongeng-dongeng mengelus telinga mengatup mata mengantar lena mengundang mimpi di taman bersusu madu. Negeri api bukan fiksi-fiksi mengerut dahi melebar mata mengajak pikiran melanglang buana di taman beranggur bidadari.
Terlahir dari rahim bumi
Megah di puncak gunung-gunung berapi
Negeri api adalah sebentang tanah membara air berapi berpenghuni mata merah dan para pembawa obor pagi menjumpa pagi di lembah-lembah lereng-lereng. Negeri api adalah jalinan perjamuan kembang api meletus dari para penenggak soda api. Negeri api adalah selapang persinggahan para musafir menghidupkan api unggun di balik pelupuk mata.
Api di sana api di sini di mana-mana
Satelit kehilangan jejak tawanan kabut
Negeri api adalah jendela pintu pagi berjejal asap mengiris mata menyumpal hidung menyumbat paru menujah jantung. Negeri api adalah tungku kompor menanak nasi menyeduh teh kopi susu menggoyang lidah. Negeri api adalah mesin-mesin beroda menjilati embun aspal beton mencari rekah fajar. Â
Abu di ubun-ubun abu di telapak kaki
Bungkam dan bisu menyelamatkan diri
Negeri api adalah timbunan abu di ubun-ubun menimbang-nimbang sebelum perjalanan memilih jalan antara buntu dan lancar aman ke tujuan sampai pulang dengan selamat. Negeri api adalah lantai halaman bertebaran abu belerang di jalan-jalan lapangan-lapangan mengintai lalai nan abai setiap telapak kaki telanjang.
Burung gagak menggasak bulan
Burung kondor mengganyang matahari
Di negeri api oligarki menggerombol burung gagak dan kondor mengobrak-abrik mengoyak-moyak mengeroyok sampai pertanian perkebunan lumbung-lumbung sumur-sumur minyak gas mengebor panas bumi mengobar api mengabur setiap bening mata merindu sendang dan telaga biru hijau.
Sebatang tugu bermahkota api
Tanda utama sebagai negeri api