Siapa selalu memburu-buru cinta
Selaksa alasan ditemui pada ujungnya
Tidak siapa menunjuk dirinya sendiri
Selalu telunjuk menuju siapa lainnya
Bertubi-tubi membela ketidakberdayaan diri
Siapa mengejar-ngejar cinta
Sejuta kilah dalih ditemui pada akhirnya
Lalu semua hanya upaya menghindar dari
Tudingan-tudingan tidaktertandingkan
Bukankah begitu melulu
Terhadap cinta yang terdaulat sebagai kiblat penjuru jiwa
Tidak perlulah kening berkerut mata membulat
Dada berdebar seperti baru bertemu barisan pendakwa
barikade pencabut nyawa tanpa kenal kompromi
Cinta bukanlah hakim dalam pengadilan kehidupan
Cinta bukanlah buronan paling dicari-cari
Cinta bukanlah narapidana yang kabur dari bui rindu
Cinta hanyalah kehangatan yang tengah duduk di bangku
Menunggu setiap siapa yang menggigil sendirian
Maka ketika cinta bersenandung merdu dalam kesunyian sejati
Tujukan telinga dan melangkahlah ke pangkuannya
Sebab cinta tidak pernah menyesatkan para pendambanya
*******
Kupang, 17 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H