Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Patrick Terpatri pada Sandaran Kursi Teras

17 Agustus 2019   23:44 Diperbarui: 17 Agustus 2019   23:45 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patrick, oh, Patrick
Apa yang kau lakukan
Ini bukan Bikini Bottom
Puncak karang dan pucuk lontar

Acara baca puisi bukan membaca mimpi
Orang-orang telah melarung lelah dalam kamar
Malam larut dalam belitan kabel lampu-lampu

Dia memanggil-manggil Patrick
Dia tidak membiarkan kursi menyuapi
Seloki demi seloki getir sepi meloroti telinga
Seluruh lampu di depan rumah gubernur

Patrick, oh, Patrick
Keluarlah dari jebakan senyap yang biadab

Dia setengah berteriak di tengah keriuhan sepi
Pojok Kota Karang tertonjok teriakannya

Dia benar-benar berusaha mati-matian
Membunuh sepi sampai ke akar-akarnya
Sunyi pun sembunyi gemetar di antara lontar

Patrick bergeming dalam sirep sepi
Terpatri pada sandaran kursi teras

*******
Kupang, 11 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun