Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sisa Embun Usang

26 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 26 Maret 2019   06:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

: kau tidak akan pernah membaca ini

Dingin. Gelap. Embun di rerumputan
Ataukah sisa hujan tadi malam
Membuka keran air hangat
Terinjak tahi anjing.

Seraut waktu berwajah mimpi
Lipatan menguak dalam gelap
Embun usang menjejak seperti ukiran
Bibir mawar kehilangan merah jambu
Merunduk di depan rumah

Masih dingin. Bukankah matahari
Telah lama mencabut duri mimpi
Di samping lena berselimut senyuman

*******
Balikpapan, 26/3/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun