Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lahan Hati

21 Februari 2019   14:09 Diperbarui: 21 Februari 2019   14:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebidang lahan terbentang di hati
Anakanak bermain pangkak gom kaleng
Usekusek cuit usekusek patung
Sembilun cak ingking taktek stal main pok
Yeye layanglayang lalu pulang
Kemudian pergi lalu pulang lagi
Memutar waktu menukar wajah
Mengukir lapis kulit mewarna helai rambut

Lahan hati adalah perjamuan panjang
Ramai sepi bising hening benderang kelam
Tergambar pada pigura dada

Malam sunyi adalah lawatan sejati
Membuka menutup setiap rekaman
Tiada siapa selain diri sendiri

Seberapa luas lahan hati setiap siapa
Lapang terhampar tanpa patok surat

*******
Balikpapan, 21/02/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun