Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Saja Alasan

30 Maret 2018   23:03 Diperbarui: 30 Maret 2018   23:31 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Passion of The Christ

Aku membaca lagi
Syair anyir David Meece
Diiring lirih pianissimo
Tentang alasan untuk nafas
Yang telah terampas terempas
Mimpi tersangkut kaus kaki merah

Mengapa kaus kaki merah
Menjerat kaki-kaki
Menekuk lutut-lutut
Luput mengendus anyir darah daging
Berceceran dari cawan ke jalan-jalan
Berujung puncak Kalvary

Aku membaca lagi
Lagi dan lagi berulang kali
Seperti belajar membuka lembar buku pertama
Tertimbun reruntuhan tahun

Aku ingin kembali lancar membaca
Setiap aliran anyir yang terpahat di batu-batu
Memandu kuyu kakiku pulang pada
Satu alasan saja untuk bebas bernafas
Menatap fajar menyibak langit biru
Terlepas dari jerat kaus kaki bergemerincing
Rusa-rusa salju keluaran pabrik hiburan
Di dunia yang hilang

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 30 Maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun