Kaca pecah dan penanganan seadanya (Dok.Pribadi)
Sebagian Lantai, yang berada di bagian depan.
Berikutnya, pada bagian dalam, adanya pintu yang rusak, keramik lantai yang pecah, karpet yang lusuh, AC yang tidak berfungsi dengan baik, lampu yang sudah mati, arsip atau dokumen yang berantakan, dan seterusnya sampai pada permukaan keramik untuk jalan keluar melalui belakang aula.
Keramik lantai yang pecah (Dok. Pribadi)
Keramik lantai-tangga dan dinding pagar (Dok. Pribadi)
Plafon dan pipa buang AC outdoor (Dok. Pribadi)
Di luar hal-hal perawatan itu adalah kondisi Aula "El Tari" yang kurang ramah terhadap kaum difabel (penyandang keterbatasan) dengan ketinggian anak tangga (jumlah 17) ditambah dengan penempatan sekretariat komisi daerah lanjut usia di lantai II, proporsionalitas antara jumlah 1.500 orang dan jumlah toilet (1 untuk pria, dan 2 untuk wanita), dan lain-lain.
Barangkali hanya itu saja yang bisa tersampaikan dalam artikel ini, menyoal perawatan bangunan dengan obyek Aula Utama "El Tari" di Kupang, NTT. Semoga bisa mendapat perhatian dan tindak lanjut yang sesuai dengan kebutuhan yang ada berkaitan dengan fungsionalitas bangunan dalam banyak kegiatan di Kupang ataupun NTT. Â
*******
Akhir Desember 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Sosbud Selengkapnya