Aku tidak bisa melepaskan kepala
Kamu pun tidak relakan kepalamu
Sama-sama tergeletak di bundaran meja
Berbincang apa adanya tentang apa saja
Lemari es dan termos es menyaksikan
Aku dan kamu menjamu kesunyian
Dalam kepalaku tertera jejak-jejak
Dusun-dusun desa-desa kota-kota
Parit-parit sungai-sungai bendungan-bendungan
Sumur-sumur sendang-sendang
Laut-laut samudera-samudera
Dalam kepalamu manalah kutahu
Cuma cerita berceceran seperti mencret bayi
Muntahan balita mabuk memutar holahop
Semua tergambar pada matamu
Senyap merayap di taplak meja
Angin melengkapi malam lembab
Aku tidak sanggup mengusir sunyi
Kamu pun tidak mampu
Bibir meja menjampi-jampi agar suaraku
Suaramu mencari celah bincang
Aku tidak menemu satu huruf pun
Kamu gagal memungut kata-kata
Di bundaran meja terkapar dua gelas senyap
Hanya hening seperti dingin tubuh kaku pahlawan
*******
Kelapa Lima, Kupang, 26-11-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H