Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Seorang Budak Bangka Belajar Pantun (6)

14 November 2017   23:24 Diperbarui: 15 November 2017   00:25 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Berikan tampak samping yang syur
mata melotot seakan hendak copot
Berita ditampilkan simpang siur
makin ngotot omongan mendadak ngepot

Bencana hampir terjadi di Sepang
para pembalap mundur dari lintasan
Bicara memang seringlah gampang
penerapan payah ditabur banyak alasan

Lezat tahu bacem bikin ketagihan
manalah ada baceman cempedak
Lihat lalu tahu malah minta bagian
macam-macam ulah budak-budak

Pak polisi berada di TKP
memasang garis batas tanda larangan
Politisi terjebak e-KTP
masing-masing lekas membuat karangan

Kawanan rusa menyusuri pinggiran
para buaya langsung bikin kongsi
Kalau sudah menyusun anggaran
Mengapa ikut budaya korupsi

Kilau seruling di dalam sumur
mudah diambil dengan pengait
Walau si maling di bawah umur
masa belajar jadi penyakit

Seruling sudah diambil
tuan pemilik sangatlah senang
Si maling dibawa mobil
orangtuanya tak bisa tenang

Seruling kotor langsung dibersihkan
sambil bersiul terbayanglah aksi panggung
Si maling motor sedang dibereskan
urusannya polisi perkara ditanggung

Seruling bersih lalu dibungkus
bersepedalah ia di atap genting
Meski si maling sudah diringkus
kewaspadaan itu tetaplah penting

Bersepedanya di atap genting
orang-orang sibuk bertanya-tanya
Kewaspadaan tetaplah penting
sekarang tunggu hasil beritanya

Saking senang ia nyaris terpelanting
Karena lelah lalu sepedanya dituntun
Sampiran bersepeda di atap genting
memanglah ini sekadar main pantun

*******

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun