Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dongeng-dongeng Dicky Senda

3 November 2017   23:46 Diperbarui: 3 November 2017   23:51 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu Dicky Senda duduk di meja kayu
Samping ranjang kayu hendak mengantar rebahku

Ini bukanlah sebuah dongeng, katanya menjelma Kanuku Leon
Menghalang kalong mencaplok buah-buah tidurku

Enam belas cerita bukanlah dongeng, katanya
Di samping lukisan ikan Fetonai terlindung oleh Stella Maris

Aku mulai merenangi udara dengan mataku
Terlihat ayahku telah jauh mendayung
Malam mengambang seperti kabut
Dicky Senda bercerita dengan serius
Kurasa kepalaku semakin keras merenangi kata-kata

Dicky pun berdiri
Sebut namaku Neontuaf, katanya
Laki-laki yang mampu menembus waktu
Biar kupanggilkan penenun mimpi
Agar tidur tidak selalu menjaring angin
Bangun malah lelah urung menikahi matahari

Terbayang seorang babi menikahi seorang anjing
Bercinta cacimaki di kamar nomor 9
Di depan seorang yang menggantung diri pada salib mungil
Tapi seperti bayangan samar segera bergegas
Terusir remang-remang di bawah tindihan kepalaku

Dicky Senda masih bercerita seakan hendak memecah
Kabut kota ini berdansa dengan dongeng
Seusai polonez melemaskan kaki-kaki
Di samping meja kayu dekat ranjang kayu

Telinga ditekuk bantal mataku ditakluk udara
O, Dicky Senda su pi mana deng karmana lai

*******
Kelapa Lima, Kupang, 3 November 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun