Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Orang Gagal

25 Oktober 2017   22:02 Diperbarui: 26 Oktober 2017   00:43 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Pada suatu malam aku ngobrol berdua dengan dia. Yadi sedang berduet dengan rekannya di samping kantor melalui ponsel dan smule. Suaranya selalu membahana pada malam yang hening. Arthur sedang menulis kisah perjalanannya di Maumere karena, ya, memang Arthur selalu menulis tentang perjalanannya sekaligus pernah menjuarai lomba menulis bertema backpaking dalam bahasa Inggris. Sementara Ongen sedang belajar bahasa Rusia di kamarnya melalui internet.

Obrolan itu terhenti ketika Arthur datang, dan duduk di antara aku dan Abe. Jenuh, kata Arthur. Aku maklum saja, terutama udara malam yang hangat. Arthur tidak suka menggunakan kipas angin. Kalaupun tidur, Arthur memilih sebagian tubuh tambunnya berada di keramik lantai.

Aku ngobrol dengan Arthur. Abe sudah beralih dengan gawainya. Tubuh menyandar sepenuhnya pada kursi berbahan ban bekas. Suara Yadi masih mendayu-dayu dari samping kantor, dan biasanya menjadi hening menjelang subuh karena bersaing dengan suara ayam jantan berkokok. Ongen tidak kelihatan; terlalu serius belajar bahasa Rusia.

Besok beta mo beking pelatihan di SMP Satu, kata Abe tiba-tiba. Seketika aku dan Arthur menoleh ke arahnya. Katong su siap film dokumenter untuk contohnya, katanya lagi. Sangat sederhana. Judulnya “Orang Gagal”.

Aku dan Arthur segera menanyakan mengenai film dokumenter terbarunya. Abe langsung memberikan gawainya pada Arthur karena Arthur biasa menggunakan gawai juga. Aku, sih, tidak terlalu biasa dengan gawai karena lebih suka menggunakan komputer jinjing.

Gawai Abe sedang menayangkan film dokumenter terbarunya itu. Suaranya tidak terlalu nyaring karena kami tidak mau mengusik keasyikan Yadi yang sedang berduet dengan rekan di smule-nya.

Di layar itu tampak seorang pria dengan rambut agak botak di jidat. Lalu tokoh itu bertemu dengan seorang kawan lama, dan kawan lamanya menyebut nama : Oji. Lalu ceritanya…

Aku terkejut, dan tidak lupa memaki Abe. Sialan, lu beking film “Orang Gagal” itu ternyata aku, ya?!

Abe dan Arthur tertawa terpingkal-pingkal hingga Abe nyaris terjungkal dari kursinya.

*******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun