Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Taman Nostalgia Membaca Buku

3 Oktober 2017   01:04 Diperbarui: 4 Oktober 2017   00:54 4103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (allswalls.com)

Taman ini membuka buku
Dipangku keramik kesat dipandu merkuri kuning
Bersimpang siur angin teluk masyuk

Gratis, Kakak Adik Nona
Ketika cahaya layar kaca pecah mengiris retina

Begitulah Sabtu membentang vinil malam
Taman membuka komik pengetahuan segala
Dari kuakan tas kiriman rak-rak di rumah-rumah
Dari riak riuh isi kepala rindu dada
Di pelataran dan anak-anak tangga

Biarkan malam bermain papan luncur
Memetik senar gitar lagu lama menggetar goda muda
Taman membalik lembar-lembar seperti
Petani jagung mengolah tanah di ubun-ubun karang

Ajaklah waktu duduk bersama menebas cakrawala
Meski buku tidak harus dilesatkan menjadi bintang
Taman membagi laman-laman untuk semua

Gratis, Kakak Adik Nona
Sebab taman pun senang membaca setiap mata

*******
 Taman Nostalgia Kupang, 30 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun