Begitulah sebagian proses berkarya saya, baik mengartun maupun menulis, yang pernah dipengaruhi oleh Kompas, meskipun sejak 2016 kami tidak berlangganan Kompas versi cetak lagi. Saya harus menuliskan ini sebagai sebuah kejujuran saya.
Kejujuran saya pun termasuk dalam hal pembelajaran kepada segelintir orang muda, termasuk mahasiswa yang baru belajar mengenai jurnalistik-pers, di Balikpapan. Saya selalu menyarankan mereka membaca Kompas.Â
Saya menjadikan Kompas sebagai salah satu referensi penting untuk proses tulis-menulis. Kalau suka menulis opini, bacalah rubrik Opini Kompas. Kalau suka membuat kartun opini, ada juga di sana. Atau esai-esai yang menyegarkan. Alasan saya, tata bahasa tulisan Kompas sangat tertib, dan kartun-kartunnya sering menggemaskan. Demikian pula berita, feature, ulasan, tulisan perjalanan, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Selamat ulang tahun, Kompas! Terima kasih atas pengajaran non-formal yang saya terima, meski orang-orang Kompas tidak pernah tahu kalau tidak saya ungkapkan ini. Dan, meskipun karya saya tidak pernah dimuat oleh Kompas, tetaplah saya berterima kasih tanpa perlu malu-gengsi. Â
*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H