Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Adu Kepala

12 Juni 2017   16:52 Diperbarui: 12 Juni 2017   17:02 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Gus Noy

Satu kepala disodor-sodorkan ke kepala lainnya
Dari kepala lainnya yang juga disodorsodorkan
Berharap ada di antaranya memberi mahkota
Kedua kepala mulai ditinggalkan penghuni

Kedua kepala ngotot disodor-sodorkan
Digedor-gedorkan digesek-gesekkan
Menuntut satu kepala keluarkan mahkota
Berikan pada kepala lainnya
Kedua kepala nyaris kulit semua

Apakah nikmatnya beradu kepala
Saling membentur satu kepala dengan lainnya
Dari matahari terbit hingga terbit lagi
Tidak jadi beras rupiah
Jadi berai berburaiburai

Apa pun nikmatnya beradu kepala
Para sadomasokis tidak kenal klimaks
Apalagi antiklimaks meski kepala tinggal tengkorak

*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun