Mohon tunggu...
Gus Negara
Gus Negara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

[Opini] Kelebihan dan Kekurangan Anak-anak Muda Menjadi Pengurus Partai (PSI)

6 Maret 2018   21:42 Diperbarui: 7 Maret 2018   00:34 2765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: tribunnews.com

Dalam kasus anak-anak muda PSI, berdasarkan kasus video diatas, kenapa menurut penulis anak-anak muda PSI masih mendahulukan kepentingan pribadi dan kelompok? Karena partai yang masih seumur jagung ini sedang memasuki tahap Branding, untuk mendapatkan citra yang dianggap baik di mata masyarakat. Tetapi ada baiknya jika Branding tersebut dilakukan seperti saran penulis seperti di poin nomor 1 diatas. Saran tersebut juga bukan berarti penulis akan mau ikut terjun ke dalam dunia politik.

3. Ketekunan yang mahal

Hal ini tidak hanya mahal untuk anak muda, tetapi kata ketekunan juga mahal untuk orang Indonesia. kita bisa melihat sendiri dari kehidupan sehari-hari, untuk menekuni sesuatu seperti hobi sangat sulit bagi kita untuk menjadikan diri kita sebagai expert dibidang hobi kita, karena yang penulis lihat dan perhatikan sendiri bahwa niat untuk menjalankan sesuatu secara berulang-ulang setiap hari adalah hal yang mahal di masyarakat Indonesia. tetapi jika semua orang tekun dalam menjalankan hobi dan menjadi expert,persaingan akan semakin ketat dalam bidang ketekunan, maka

Poin ke-4 ini memang tidak ada hubungannya dengan PSI dan politik, tetapi ada baiknya perlu kita mendorong anak-anak muda(termasuk saya sendiri) untuk terus persistent, terhadap sesuatu yang sedang digeluti. Semoga saja kader-kader pilihan PSI diisi oleh anak-anak muda yang memiliki jiwa ketekunan yang gigih agar bisa bertahan mengurus partai tersebut hingga kepengurusan selesai.

Melihat banyaknya anak muda, perempuan dan public figure yang bergabung menjadi kader PSI, menurut penulis hal tersebut menjadi sebuah hal yang baik, karena perwakilan di publik dalam dunia politik dari sisi anak-anak muda dan perempuan selama ini memang masih belum ada sebelum PSI.  

Akhir kata, penulis yang tergolong juga masih anak muda ini meminta maaf jika hanya bisa berkata dari tulisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun