Mohon tunggu...
Ahmad Mujib
Ahmad Mujib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger amatir

https://www.ahmadmujib.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alasan Mengapa Memilih Pemimpin Mulim Tetap Lebih Baik daripada Non-Muslim

29 Januari 2019   00:02 Diperbarui: 29 Januari 2019   00:07 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut salah seorang dosen Ushul Fiqh saya di IAIN Ponorogo, bapak Muhammad Itmam, bagi umat Islam lebih baik memilih pemimpin muslim meskipun belum nampak prestasinya daripada memilih pemimpin non-muslim meskipun berprestasi. Mengapa? Karena prestasi bisa diraih siapapun dengan cara yg jujur dan bekerjasama dengan tim yang baik.

Pilihan kita bisa merubah prestasi menjadi lebih baik, namun akan sulit merubah pemimpin non muslim menjadi muslim, karena non muslim sebagai minoritas pasti akan memanfaatkan jabatannya untuk menggilas secara politik dan secara apa saja terhadap kepentingan umat muslim.

Kalau tidak percaya bacalah al Quran, di sana ada ayat qot'y dzanny yang jelas dibedakan dengan tegas. Kita sebagai muslim pasti tidak akan berani merubah yang qot'y menjadi dzanny. Jangan sok intelektual, moderat dan pluralis di Indonesia dengan memilih pemimpin non muslim di Indonesia.

Lebih lanjut beliau menegaskan, kalau masih ragu, gunakan teori ilmu hukumnya Lorien Friedman, struktur hukum, substansi hukum dan budaya hukum. Ketiganya adalah aspek terpenting dalam mengatur negara dan pemerintahan dalam bentuk apapun.

Muslim Indonesia bukan muslim Amerika, bukan Muslim Arab Saudi dan bukan muslim yang bukan-bukan. Muslim Indonesia adalah muslim yang mengelaborasi budaya masyarakat. Ribuan tahun telah terbukti budaya Indonesia mayoritas adalah budaya muslim akulturatif termasuk dalam hal memilih pemimpin.

Jika anda Muslim kaffah di Indonesia pastilah tidak memilih pemimpin non muslim. Anda tetap eksis sebagai warga berpancasila yang memahami Islam.

Indonesia memang bukan negara agama dan juga bukan negara sekuler, tapi yang pasti dan fakta nyata bahwa mayoritas dan budaya Indonesia adalah murni menjiwai semangat keislaman.

Semangat keislaman berkeindonesiaan yang kaffah dan sempurna adalah semangat terus memilih dan berusaha menampilkan keislaman termasuk memilih pemimpin.

Bagaimana pendapat sahabat kompasiana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun