Mohon tunggu...
Ahmad Mujib
Ahmad Mujib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger amatir

https://www.ahmadmujib.web.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Cara Berislam di Indonesia

27 Januari 2017   16:04 Diperbarui: 27 Januari 2019   20:38 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dr. Aksin Wijaya, salah seorang dosen favorit saya di STAIN Ponorogo yang sekaligus salah satu dosen teladan versi kemenag dalam bidang islamic studies, menulis dalam akun facebook pribadinya, bahwa ada tiga cara berislam di indonesia. Apa saja itu?

Pertama,  islamku yakni islam yang aku alami, dan aku harus yakin bahwa islamku adalah benar; kedua,  islam anda yakni islam yang anda alami, dan anda harus yakin bahwa islam anda adalah benar. Jika hanya ada islamku dan islam anda,  maka yang akan muncul bukan hanya meyakini islamku adalah yang benar,  tapi juga yakin islam anda salah. Begitu juga sebaliknya, sehingga yang akan terjadi adalah saling menyalahkan.

Karena aku dan anda hidup bersama dalam wilayah yang sama yang disebut Indonesia, makan dan minum dari tanah air indonesia,  maka istilah aku dan anda lebur menjadi istilah "kita". Karena itu,  yang kita perlukan dalam hidup beragama di indonesia adalah islam kita. Islam kita adalah islam yang kita alami bersama di indonesia, sehingga kita yakin bahwa islam kita adalah benar. Inilah islam ketiga. 

 Jika kita yakin bahwa islam kita benar,  secara otomatis islamku dan islam anda juga benar. Jika anda yakin islamku salah,  berarti anda secara tidak sadar juga yakin islam anda salah. Sebab,  islam ada dan islamku sudah melebur ke dalam islam kita. Sebaliknya jika anda yakin islamku adalah benar,  secara tidak sadar anda yakin islam anda adalah benar.

Untuk membuktikan kebenaram islam anda, cukuplah anda bertoleransi terhadap islamku, sebagaimana aku bertoleransi kepada islam anda. Jika tidak? Anda mau apa :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun