“Muhammadiyah akan mempertahankan RSI Purwokerto dan Muhammadiyah berharap Yayasan tegas terhadap penyelesaian masalah ini. Pendekatan konflik harus ditegakkan,” kata Abdul Mu'ti , mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini yang kini menjabat sebagi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu di suaramuhammadiyaha.com. Selengkapnya bisa di baca di sini : http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-6411-detail-kokam-fardhu-ain-selamatkan-aset-muhammadiyah-di-banyumas.html.
Perjuangan karyawan vs Muhammadiyah ini nampak tak berimbang. Mereka menggunakan lembaga Serikat pekerja (SP) dengan kekuatan sekitar 200 orang melawan Lembaga Muhammadiyah yang digerakkan secara massif dan kompak. Oleh karna itu sejumlah elemen nampak mulai iba kepada Karyawan, termasuk masyarakat sekitar rumah sakit dan elemen masyarakat lain yang tergabung dalam Aliansi masyarakat Banyumas peduli RSIP. Untuk benteng keamanan mereka menyerahkan kepada Banser NU untuk mengantisipasi tindakan intimidatif pengurus Yayasan dan pihak Muhammadiyah. Karna menurut karyawan pembina yayasan menggunakan kekuatan keamanan bayaran dalam menghadapi karyawan.
"Saya punya bukti, foto-foto dukumen saat sang pembina tersebut membawa belasan preman itu ke rumah sakit. Kami menyimpan videonya. salah atu karyawati sampai terkena kekrasan fisik oleh bodigat -bodigat dr mamboo itu", kata Agus Riyanto,Ketua Serikat pekerja RSIP kepada pers, belum lama ini.
"Untuk itu wajar kan kami meminta tolong kepada Banser untuk mengamankan kami, kami yang minta mereka untuk menjaga kami", kata Agus. Ia membantah sangat tidak benar jika Banser dikatakan menduduki Rumah Sakit. Ia mengatakan, bahwa kebtulan Banser memiliki Posko yang letaknya tidak jauh dari RSIP.
Andri Widiyanto, Korlap Banser Kabupaten Banyumas membenarkan jika pihaknya diminta untuk menjaga keamanan dan keselamatan karyawan rumah sakit Islam Purwokerto. "Ya kami memang simpati dan kasian dengan mereka. Setelah melihat dokumen-dokumen yang ada dari karyawan kami pelajari dan kami menyimpulkan bahwa Karyawan sedang dalam posisi didzolimi , maka kami harus mendampinginya berjuang demi amanah warga Banyumas ", kata Andri Widiyanto. ###
Wassalam, Purwokerto, 25 Juni 2016 .
Penulis adalah orang biasa yang tentu jengkel jika medsosnya berulang kali berusha diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, gara -gara sering menyoroti kasus RSIP ini.Semoga Tuhan Bersama orang-orang yang benar dan Jujur. amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H