Ada dua kebenaran dari pihak yang dituduh dan yang menuduh. Mari kita menyikapi kabar kabar ini dengan jeli karena kita adalah negara demokrasi yang menganut bahwa hukum adalah di atas segalanya dan semua pihak berkedudukan sama di muka hukum.
Mari kita percayai bahwa negara ini tidak semua dikendalikan oleh  orang buruk. Andaikata kita percayai bahwa semua pengendali negara ini bermental buruk tentunya negeri kita sudah ambruk. Hukum tetaplah kita percaya sebagai pengadil yang meski banyak dihuni para oportunis duniawi.  ada sedikit mungkin orang baik yang masih bisa memberi warna akan kebaikan.
Mari kita pasrahkan bahwa keadilan dunia yang mungkin tidak bisa kita raih lantaran hukum yang penuh kepentingan masih ada pengadilan tuhan yang lebih Adil dan Maha memberi keadilan. Jauhkan segala prasangka buruk dan selalu mengeksplorasi kebaikan orang lain.
Menjadi orang yang selalu awas dengan kebaikan orang lain itu menentramkan. Jangan sibuk mencari cari keburukan orang karena di zaman ini keburukan orang lain berlalu lalang tak karuan di media sosial. Selalu kritis dan jangan latah menebar isyu yang tak pasti adalah jalan menjadi pribadi berpendirian teguh.
Hilangkan sikap mencurigai satu sama lain. Kita perlu untuk saling mendorong dan mengangkat harkat kemanusiaan kita menjadi manusia yang santun ramah dan suka bekerja sama.
Mari, dengan rasa rendah hati, berdoa dan selalu berkhusnuzon agar apa yang kita sangka baik betul betul terjadi menjadi sebuah kebaikan. Hilangkan prasangka buruk karena itu hanya akan menyakiti hati kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H