Assalamualaikum...
Pembahasan ini sebenarnya bukan pembahasan tentang ekonomi, tetapi permasalahan ibadah.
Setelah membaca buku yang ditulis oleh Ustadz Dwi Condro Triono, PSd
Tentang DOSA INVESTASI, aku baru paham ternyata dalam beribadah juga ada yang bangkrut.
Heran kan.....!!
Kok bisa banyak beribadah tapi bisa bangkrut..
Simak penjelasan berikut.
Dari Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah Saw bertanya kepada para sahabat: “A tadruna mal muflisu?. Qalu : ‘Al Muflisu fina man la dirhama wa la mata’a’. Qala : ‘ innal muflisa min ummati ya’ti yaumal qiyamati bi shalatin wa shiyamin wa zakatin, wa ya’ti qad syatama haza, wa qazafa haza, wa akala mala haza wa safaka dama haza wa dharaba haza. Fa yu’tha haza min hasanatihi wa haza min hasnatihi, fa in funiyat hasanatuhu qabla an yuqdha ma ‘alaihi akhaza min khatayahum fathurihat ‘alaihi tsumma thuriha fin nar’” ( Hadits Riwayat Muslim).
Artinya : “Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”. Para sahabat menjawab: “Di kalangan kami, muflis itu adalah seorang yang tidak mempunyai dirham dan harta benda”. Nabi bersabda : “Muflis di antara umatku itu ialah seseorang yang kelak di hari qiyamat datang lengkap dengan membawa pahala ibadah shalatnya, ibadah puasanya dan ibadah zakatnya. Di samping itu dia juga membawa dosa berupa makian pada orang ini, menuduh yang ini, menumpahkan darah yang ini serta menyiksa yang ini. Lalu diberikanlah pada yang ini sebagian pahala kebaikannya, juga pada yang lain. Sewaktu kebaikannya sudah habis padahal dosa belum terselesaikan, maka diambillah dosa-dosa mereka itu semua dan ditimpakan kepada dirinya. Kemudian dia dihempaskan ke dalam neraka.
Tahrij Hadits
Hadits di atas di atas derajadnya shahih. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dari Abu Hurairah. Ahmad (2 : 334, No. 8395), Muslim (4 : 1997, No. 2581), Tirmidzi (4 : 613, No. 2418), Thabrani dalam Al-Ausath ( 3 : 156, No. 2778) dan Dailami (2 : 60, No. 2338).
Penjelasan hadits diatas adalah:
Pada hari kiamat nanti ada orang yang membawa amalan penuh dari sahabatnya, puasanya, zakatnya, bahkan kalau perlu sudah naik haji berkali-kali. Kalau orang sudah seperti ini, pastinya sudah ada tiket masuk surga ditangan kananya.
Kok bisa bangkrut?
Diumpamakan ketika orang tersebut melangkah masuk surga, ada seseorang yang mengacungkan tangannya dan berkata ya Allah jangan masukkan dia ke surga, karena dia peran menghina saya, mencaci saya dan dia belum minta maaf pada saya selama di dunia.
Maka Allah tidak menyuruh orang yang memiliki amalan tersebut untuk meminta maaf, tetapi diambilkan pahala yang banyak amal tadi dan diberikan kepada orang yang dia hina tadi.
Kemudian kalau urusan hina menghina sudah selesai, maka bolehlah melangkah masuk lagi ke surga. Kemudian ada lagi yang mengacungkan tangan dan berkata jangan masukkan dia ke surga, karena dia pernah memfitnah saya dan belum meminta maaf kepada saya saat di dunia.
Sama seperti sebelumnya, akan diambilkan amalannya tersisa dan diberikan kepada orang yang ia fitnah.
Setelah itu selesai kemudian melangkah maju lagi. Kemudian ada lagi yang mengacungkan tangan dan berkata jangan masukkan dia ke surga karena dia pernah makan harta saya tanpa izin, pernah utang gak bayar heheheh...
Maka seperti biasa allah akan mengambilkan pahalanya dan diberikan kepada orang yang pernah diambili hartanya.
Setelah selesai, melangkah lagi. Kemudian ada lagi yang angkat tangan. Ya Allah jangan masukkan dia ke surga, karena dia pernah memukul saya dan belum meminta maaf saat di dunia.
Seperti biasa, Allah akan mengambilkan pahalanya dan diberikan kepada orang yang pernah ia pukul.
Setelah itu melangkah lagi. Kemudian masih ada yang mengacungkan tangan ya Allah jangan masukkan dia ke surga karena dia pernah membunuh saya.
Maka sama seperti sebelumnya
Apabila masih banyak yang menuntut, tapi pahalanya sudah habis, maka Allah akan mengambilkan dosa-dosa orang yang dia pernah salahi kemudian diberikan kepada orang yang baik anaknya tadi dan dikeluarkanlah ia ke neraka selamanya.
Maka dari itu Ikhwan wal akhwat fadillah berhati hatilah dengan perkara-perkara yang demikian.
Wallahualam
Wassalamualaikum...