Mohon tunggu...
Catatan Guskur
Catatan Guskur Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Dari membaca (IQRA) akhirnya Menulis, Catatan Guskur hanya sebagai pengingat dari hasil kajian diskusi pribadi, semoga dapat bermanfaat sebagai koleksi literasi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Re-Post: "Peristiwa Isra' Mi'raj Apakah Hanya Mimpi?" (Bagian ke-1)

2 Februari 2025   10:56 Diperbarui: 2 Februari 2025   10:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar by Pinterest, MERAJ ❤ USMAN CREATIVE PRODUCTIONS #usmancreativeproductions #meraj #merajunnabiﷺ #post

Peristiwa Isra' Mi'raj diperingati oleh umat Islam di Indonesia setiap tanggal 27 Rajab. Peristiwa ini terjadi pada tahun 621 Masehi, saat Nabi Muhammad SAW berusia 51 tahun. Tepatnya pada malam 27 Rajab, ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Masjidil Haram, Mekkah.

Peristiwa Isra' Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menerima mandat Tuhan, yaitu perintah shalat 5 waktu. Para mufasir berbeda pendapat akan peristiwa Isra Miraj Rasulullah Nabi Muhammad SAW tersebut, terlebih bagi mereka yang masih awam soal Islam.

Pertanyaannya adalah apakah peristiwa tersebut hanya mimpi.?!

Pertanyaannya diatas wajar diajukan bagi mereka yang awam tentang Islam, terlebih pengetahuan sejarah keIslaman dan minimnya ilmu bahasa Arab. Maka untuk mengerti dan memahami secara mendalam makna yang terkandung dalam ayat suci Al-Qur'an, diperlukan pendekatan secara ilmu Nahwu Sharaf dan ilmu Mantiq serta Shirah Nabawiyah dan ilmu-ilmu lainnya sebagai indikator.

Sebagian mufasir berpendapat bahwa Isra' dilakukan  dengan roh dan jasad  dalam keadaan sadar, bukan dalam keadaan tidur ataupun bermimpi. Hal ini bisa dibuktikan dengan  adanya kata "abdihi" dalam permulaan surat Al Isra' ayat 1 Al Qur'an Karim.

subḥānallażī asrā bi‘abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī‘ul-baṣīr

Artinya: "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al-Isra' [17] : 1)

Allah SWT memulai  firman- Nya dengan  kata "subhāna" dalam  ayat diatas dan di beberapa  ayat  yang lain,  sebagai pertanda bahwa   ayat itu mengandung   peristiwa luar biasa   yang hanya dapat  terlaksana karena iradah dan kekuasaan-Nya.

Foto Tangkapan Layar Aplikasi Al Qur'an
Foto Tangkapan Layar Aplikasi Al Qur'an

Secara Ilmu Mantik dan Nahwu Sharaf, kata "abdihi" dalam Al Quran Surat Al-Isra' ayat 1, (lihat keterangan foto Tangkapan Layar diatas) dijelaskan bahwa kata "abdihi" dapat dianalisis sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun