Mohon tunggu...
Catatan Guskur
Catatan Guskur Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Dari membaca (IQRA) akhirnya Menulis, Catatan Guskur hanya sebagai pengingat dari hasil kajian diskusi pribadi, semoga dapat bermanfaat sebagai koleksi literasi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Siapa Saksi Dalam Dua Kalimat Syahadat?

29 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 29 Januari 2025   17:55 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Imagined with Meta AI 

Judul diatas adalah sebuah pertanyaan rekan saya dalam sebuah chat diskusi secara pribadi. Beliau menanyakan perihal siapakah "Saksi" umat Islam dalam mengucapkan dua kalimat syahadat.?!

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita telusuri apa makna lughowi secara Ilmu nahwu Sharaf serta ilmu mantik Al Qur'an, mengenai pengertian dua kalimat syahadat. Selain itu juga makna dalam bahasa Arab dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

A. SECARA BAHASA 

Berikut adalah penjelasan tentang arti kesaksian 2 Kalimat Syahadat dalam bahasa Arab dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

1. Kalimat Pertama: لا إله إلا الله (Lā Ilāha Illā Allāh)

- Bahasa Arab:

- لا (Lā) = tidak

- إله (Ilāh) = Tuhan

- إلا (Illā) = kecuali

- الله (Allāh) = Allah SWT

- Arti: "Tidak ada Tuhan selain Allah SWT"

- KBBI: "Pengakuan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT"

2. Kalimat Kedua: محمد رسول الله (Muḥammadun Rasūlullāh)

- Bahasa Arab:

- محمد (Muḥammad) = Nama Nabi Muhammad SAW

- رسول (Rasūl) = Utusan

- الله (Allāh) = Allah SWT

- Arti: "Muhammad adalah utusan Allah SWT"

- KBBI: "Pengakuan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT"

Dengan demikian, kesaksian dalam 2 Kalimat Syahadat merupakan pengakuan dan pernyataan keimanan yang menyatakan bahwa hanya ada satu Tuhan yang berhak disembah, yaitu Allah SWT, dan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang terakhir.

B. SECARA MAKNAWIAH

Artinya kesaksian dalam hal ini adalah penjelasan tentang makna lughowi, nahwu sharaf, dan mantik Al-Qur'an kesaksian dalam 2 Kalimat Syahadat yaitu,

Makna Lughowi

Lughowi adalah ilmu bahasa Arab yang mempelajari tentang makna kata-kata dan frase-frase dalam bahasa Arab. Dalam 2 Kalimat Syahadat, makna lughowi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. *لا إله إلا الله* (Lā Ilāha Illā Allāh)

- لا (Lā) = tidak, penyangkal

- إله (Ilāh) = Tuhan, yang disembah

- إلا (Illā) = kecuali, pengecualian

- الله (Allāh) = Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa

2. *محمد رسول الله* (Muḥammadun Rasūlullāh)

- محمد (Muḥammad) = Nama Nabi Muhammad SAW

- رسول (Rasūl) = Utusan, yang diutus

- الله (Allāh) = Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Secara Ilmu Nahwu Sharaf

Nahwu sharaf adalah ilmu bahasa Arab yang mempelajari tentang struktur kalimat dan frase-frase dalam bahasa Arab. Dalam 2 Kalimat Syahadat, nahwu sharaf dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. *لا إله إلا الله* (Lā Ilāha Illā Allāh)

- Kalimat ini merupakan kalimat negatif yang menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT.

- لا (Lā) adalah kata negatif yang menyangkal keberadaan Tuhan lain.

- إله (Ilāh) adalah kata benda yang menunjukkan Tuhan yang disembah.

2. *محمد رسول الله* (Muḥammadun Rasūlullāh)

- Kalimat ini merupakan kalimat positif yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT.

- محمد (Muḥammad) adalah kata benda yang menunjukkan nama Nabi Muhammad SAW.

- رسول (Rasūl) adalah kata benda yang menunjukkan utusan Allah SWT.

Secara Ilmu Mantik Al-Qur'an

Mantik Al-Qur'an adalah ilmu yang mempelajari tentang logika dan argumentasi dalam Al-Qur'an. Dalam 2 Kalimat Syahadat, ilmu mantik Al-Qur'an dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. *لا إله إلا الله* (Lā Ilāha Illā Allāh)

- Kalimat ini merupakan argumentasi yang kuat tentang keesaan Allah SWT.

- Dengan menyangkal keberadaan Tuhan lain, kalimat ini menegaskan bahwa hanya ada satu Tuhan yang berhak disembah.

2. *محمد رسول الله* (Muḥammadun Rasūlullāh)

- Kalimat ini merupakan argumentasi yang kuat tentang kerasulan Nabi Muhammad SAW.

- Dengan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT, kalimat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang dipercaya oleh Allah SWT untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia.

Artinya 2 Kalimat Syahadat merupakan pernyataan KESAKSIAN keimanan yang kuat dan argumentasi yang logis tentang keesaan Allah SWT dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.

C. DIMANA DUA KALIMAT SYAHADAT DIUCAPAKAN DAN SIAPA SAKSINYA?

Dua Kalimat Syahadat adalah pernyataan keimanan yang sangat penting dalam Islam, dan diucapkan dalam beberapa kesempatan penting dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah beberapa kesempatan ketika Dua Kalimat Syahadat diucapkan dan disaksikan:

Kesempatan Utama
1. Saat Masuk Islam: Ketika seseorang memutuskan untuk memeluk Islam, mereka diwajibkan untuk mengucapkan Dua Kalimat Syahadat sebagai pernyataan keimanan mereka.
2. Saat Shalat: Dua Kalimat Syahadat diucapkan dalam shalat, terutama dalam shalat lima waktu, sebagai bagian dari ritual shalat.
3. Saat Adzan dan Iqamah: Dua Kalimat Syahadat diucapkan dalam adzan (panggilan shalat) dan iqamah (panggilan shalat sebelum shalat dimulai).

Kesempatan Lainnya
1. Saat Menikah: Dua Kalimat Syahadat diucapkan dalam upacara pernikahan sebagai pernyataan keimanan dan komitmen pasangan untuk menjalankan ajaran Islam.
2. Saat Kelahiran: Dua Kalimat Syahadat diucapkan saat kelahiran bayi sebagai pernyataan keimanan dan doa untuk bayi tersebut.
3. Saat Sakit atau Sebelum Meninggal: Dua Kalimat Syahadat diucapkan saat seseorang sakit atau sebelum meninggal sebagai pernyataan keimanan dan permohonan ampun kepada Allah SWT.
4. Saat Menghadapi Kesulitan: Dua Kalimat Syahadat diucapkan saat menghadapi kesulitan atau tantangan sebagai pernyataan keimanan dan permohonan pertolongan kepada Allah SWT.

Dengan demikian, Dua Kalimat Syahadat merupakan pernyataan KESAKSIAN KEIMANAN yang sangat penting dalam Islam dan diucapkan dalam berbagai kesempatan penting dalam kehidupan seorang Muslim.

Selain itu seorang Muslim adalah sebagai "SAKSI" yang adil ketika mengucapkan dua kalimat syahadat untuk dirinya atau orang lain yang mengucapkan dua kalimat syahadat, sebagai mana tertulis dalam Surat Al-Baqarah (2):143, "Dan demikianlah Kami menjadikan kamu umat yang adil, agar kamu menjadi saksi atas manusia."

@Guskur

Sumber

1. Al-Quran dan Tafsirnya (Departemen Agama RI, 2005)

2. Hadits Shahih Bukhari dan Muslim

3. Ensiklopedia Islam (EI2)

4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun