Mohon tunggu...
Catatan Guskur
Catatan Guskur Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Membaca (IQRA) dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibadah Haji Dalam Islam Berbeda Dengan Tradisi Kaum Pagan (Musryikin)

23 Januari 2025   11:43 Diperbarui: 23 Januari 2025   12:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Ka'bah sumber pinteresh https://pin.it/10hyrSFSv

PROLOG

Ada sebuah pertanyaan dari seorang rekan saya, bahwa bentuk Ka'bah tidak sebesar sekarang dan ritual ibadah haji umat Islam mengikuti kaum pagan Quraish atau kaum Musryik Mekkah. Dimana Ka'bah dijadikan pusat penyembahan berhala oleh kaum kafir Quraish pada saat itu. 

Serta Umat Islam dalam ibadah haji mengkultuskan dan mencium sebuah batu hitam  (hajar Aswad) dan menyembah Ka'bah.

Penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum pagan kafir Quraish Mekkah di dalam Ka'bah adalah, dengan cara berputar-putar mengelilingi ka'bah tanpa menggunakan busana alias bertelanjang bulat. Benarkah demikian.?!

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas sebenarnya dapat di searching pada mesin ketik pencari google atau Meta AI. Atau membaca buku-buku mengenai sejarah peradaban Islam.

Jawaban dari inti ritual haji dalam Islam berasal dari pagan tidak sepenuhnya tepat. Ritual haji dalam Islam memiliki akar sejarah yang dalam serta terkait erat dengan tradisi ibadah dalam syariat Islam.

A. SEJARAH KA'BAH

Ka'bah adalah bangunan yang memiliki sejarah panjang, dan menjadi pusat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia.

Berikut adalah penjelasan sejarah Ka'bah dan beberapa jawaban mengenai pandangan yang disampaikan:

1. Pembinaan Awal
 Menurut tradisi Islam, Ka'bah pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim (Abraham) dan putranya, Ismail (Ishmael), sebagai rumah ibadah kepada Allah yang Esa. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an, surah Al-Baqarah (2:127):

    "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): 'Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS 2 Al-Baqarah:127).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun