"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati ketika tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir."Â (QS. Az-Zumar [39] : 42).
Dalam ayat ini menurut pendapat sebagian ulama salaf mengatakan bahwa arwah orang-orang yang mati dicabut bila mereka mati. Begitu pula arwah orang-orang yang hidup dicabut bila mereka tidur, lalu mereka saling kenal menurut apa yang telah dikehendaki oleh Allah .
"maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya". (QS. Az-Zumar, [39:42])
Yakni arwah orang yang telah mati dan melepaskan arwah orang yang hidup sampai waktu yang ditentukan. As-Saddi mengatakan sampai tiba saat ajalnya. Dan menurut pendapat Ibnu Abbas mengatakan bahwa Allah menahan jiwa orang yang telah mati dan melepaskan jiwa orang yang hidup, dan tidak pernah terjadi kekeliruan dalam hal ini. Hal ini diperkuat lagi berdasarkan keterangan dari Jabir r.a. yaitu bahwa Nabi s.a.w. bersabda:
"Dibangkitkan setiap hamba itu - dari kuburnya, menurut apa yang ia lakukan ketika wafatnya." (Hadist Riwayat Muslim).
Huwallahu A'lam.,
Semoga bermanfaat
Guskur
Sumber Referensi Bacaan:
1). Daqooiqul Akhbar, Al Imam Abdur Rohim Bin Ahmad Qodhi.
2). Mukhtashar Ar-Ruh, Il Ibnu Qoyyim Al Jawziyyah.
3). Mukasyafatul Qulub, Imam Al Ghazali.
4). Bulughul Maram, Ibnu Hajar Al Asqalani.
5). Alam Barzakh (kubur), M. Ali Chasan Umar
6). Aplikasi Al Quran per Kata, Kemenag RI
7). Tafsir Ibnu Katsir
8). Etc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H